Rumah Dibakar, Wartawan Demo Polisi

Selasa, 20 Desember 2011 – 03:28 WIB

KUPANG - Puluhan wartawan dari berbagai media massa di NTT menggelar aksi demonstrasi ke Polda NTT, DPRD NTT dan Gubernur NTT, Senin (19/12)Mereka memprotes aksi pembakaran rumah wartawan tabloid Rote Ndao News di Kabupaten Rote Ndao oleh pelaku tak dikenal, Minggu (11/12) lalu

BACA JUGA: Diperlakukan Kasar, TKI Asal Brebes Tikam Majikan



Para wartawan yang dipimpin Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi NTT, Didimus Payong Dore dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang, Jemris Fointuna, melakukan long march dari Jalan El Tari menuju Jalan Soeharto dan masuk ke markas Polda NTT
Mereka diterima langsung Kapolda NTT, Brigjen Pol

BACA JUGA: Terkena Bola Smash, Siswa Aniaya Rekan Hingga Tewas

Ricky H
P

BACA JUGA: Kepergok Mesum, Siswi Malah Ngaku Diperkosa

Sitohang

Selanjutnya, para wartawan terus berorasi menuju gedung DPRD NTT, sekira pukul 11.00 WitaMereka diterima langsung Wakil Ketua DPRD NTT, Kasintus PEbu Tho, Ketua Komisi A Gabriel Beri Binna dan Nixon Messakh, Kornelis Soi dan Tonny Bengu

Para wartawan, dalam pernyataan sikapnya, mendesak Kapolda NTT untuk menyelesaikan kasus kekerasan yang menimpa para wartawan di NTT serta mengusut tuntas dan menangkap pelaku pembakaran rumah wartawan di Rote NdaoSelain itu, mereka juga meminta Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur NTT untuk memberikan peringatan keras kepada Bupati Rote Ndao, Leonard Haning, yang melarang sejumlah wartawan melakukan aktifitas peliputan di daerah itu

Wartawan yang tergabung dalam Forum Solidaritas Jurnalis NTT itu juga meminta DPRD NTT mendesak Kapolda dan Gubernur NTT agar bersikap tegas terhadap Kapolres Rote Ndao dan Bupati Rote Ndao terhadap aksi-aksi kekerasan lainnya di Rote Ndao"Jika tuntutan ini tidak ditanggapi dalam tempo 1x24 jam, maka kami akan melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi besar-besaran secara nasional," kata Jemris Fointuna.

Menanggapi pernyataan sikap itu, Ketua Komisi A, Gabriel Beri Binna mengatakan, DPRD NTT bisa meminta dukungan dari Komisi Informasi Pusat, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kebebasan informasi dapat diprosesDia juga meminta Polda NTT untuk mengusut tuntas kasus pembakaran rumah wartawan tersebut.

Sementara itu, Kornelis Soi meminta Bupati Rote Ndao serta Sekda Rote Ndao untuk menindak PNS yang bertindak laiknya preman di hadapan wartawan dengan mengancam membunuh wartawan"Ada PNS yang bersikap preman di depan Sekda tapi tidak diprosesApalagi pake bawa barang tajamDia harus diproses, karena itu pelanggaran," kata Kornelis.

Para wartawan juga bertemu Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay siang kemarinSempat terjadi ketegangan ketika para wartawan masuk ke ruang kerja WagubPasalnya, saat itu duduk Bupati Rote Ndao, Leonard HaningPara wartawan pun tak bersedia berdialog dengan Wagub di depan Bupati HaningAkhirnya, Bupati Haning yang sempat emosional itu keluar dari ruangan Wagub.

Pada kesempatan itu, Wagub berjanji akan berkoordinasi dengan Kapolda NTT untuk mengusut tuntas kasus pembakaran di Rote Ndao serta selaku Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), dia memerintahkan jajaran Kominda untuk menginvestigasi kasus tersebut"Saya minta Kominda cermati kasus ini dan berikan informasi untuk diusut tuntas," kata Wagub(sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Sabu untuk Beli Buku Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler