jpnn.com, JAKARTA - Rumah bernomor 46 di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan menjadi saksi bisu insiden baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
Bangunan yang berada di tikungan jalan itu milik Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro, Sangat Mengharukan
Berdasarkan pantauan JPNN.com, Kamis (14/7) siang, terdapat dua kamera closed circuit televison atau CCTV yang berada di sekitar rumah Irjen Sambo.
Satu kamera mengarah ke jalanan di depan rumah dan satu lagi membelakangi rumah tersebut.
BACA JUGA: Polisi Bisa Selidiki CCTV yang Rusak di Rumah Irjen Ferdy Sambo? Begini Kata Pakar Digital Forensik
Tak hanya itu, terlihat juga satu CCTV yang berada di dalam kawasan rumah, mengarah ke pagar masuk.
Konon tembak-menembak pada Jumat (8/7) sore berawal dari tindakan Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA: Eks Pati Polri Jadi Tetangga Irjen Ferdy Sambo, Punya Info soal Keanehan CCTV
Melalui akun @mohmahfudmd di Instagram, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan insiden tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja.
"Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Rabu (13/7).
Di sisi lain, Ketua RT setempat Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengungkapkan kekesalannya karena tidak dilibatkan dalam pengungkapan kasus baku tembak yang menyebabkan Brigadir J tewas.
Dia mengaku hingga kasus itu menjadi sorotan publik dirinya tidak pernah ditemui oleh pihak kepolisian.
"Sampai sekarang saya ketemu (polisi, red) saja tidak. Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih? Maaf saja, saya ini jenderal, lho, meskipun RT," ujar Seno saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/7).
Saat kejadian penembakan Brigadir J, Seno Sukarto mengaku hal itu luput dari perhatian warganya.
Pasalnya dia menyebutkan yang terdengar hanya seperti suara petasan dan sudah biasa di kuping warga Kompleks Polri Duren Tiga, terutama saat lebaran.
"Kejadian pada hari Jumat itu memang tidak jadi perhatian saya, karena suaranya itu seperti petasan, saat itu kan menjelang Iduladha," kata alumni Akpol angkatan ke-9 Rajawali itu. (mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Kenny Kurnia Putra