Rumah Kedua Kiki Hasibuan First Travel Disita, Ada Satu Lagi

Rabu, 06 September 2017 – 07:38 WIB
Kiki Hasibuan First Travel saat dipamerkan oleh Bareskrim Mabes Polri di Gedung KKP, Jakarta, Selasa (22/8/17). FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim menggeledah rumah kedua Kiki Hasibuan, komisaris First Travel, di Citra Pesona Residence, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, kemarin (5/9). Rumah tersebut diduga dibeli dengan uang jamaah First Travel.

Kepala Tim Penelusuran Aset Bareskrim Polri Kompol Wiranto menjelaskan, rumah kedua Kiki tersebut baru diketahui setelah adik bos First Travel Anniesa Hasibuan itu mengaku memiliki rumah lainnya.

BACA JUGA: Jemaah... Crisis Centre First Travel Bakal Berakhir 10 September

”Dia mengaku punya rumah satu lagi di Depok,” terangnya. Dalam penggeledahan tersebut disita tiga buah koper yang berisi sejumlah barang.

Di antaranya, tas branded, pakaian, surat pemberitahuan pajak terutang, dan sejumlah pelat nomor kendaraan.

BACA JUGA: Indra Bekti Ngeri Kasus First Travel Pengaruhi Bisnisnya

Diketahui, rumah tersebut dibeli Kiki pada 2014 lalu. Terkait taksiran harga rumah tersebut, petugas sedang menghitungnya. ”Belum, nanti kita lihat soal harganya,” paparnya.

Seorang penyidik yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan bahwa rumah tersebut juga disita karena diduga dibeli dengan menggunakan uang jamaah First Travel.

BACA JUGA: Wiranto Juga Pertanyakan Aset First Travel

Dengan begitu, ada dua rumah Kiki Hasibuan yang telah disita. Sebelumnya, rumah di Jalan Kebagusan Dalam yang ditaksir seharga Rp 2,5 miliar telah disita. ”Rumahnya Kiki ada dua,” terangnya.

Apakah masih ada rumah yang lainnya? Dia mengatakan bahwa penyidik memiliki target sebuah rumah lagi di kawasan Depok.

Namun, belum bisa disebutkan alamatnya. ”Nanti akan sampai ke rumah satu lagi,” paparnya.

Bergulirnya kasus First Travel membuat permasalahan travel-travel lainnya bermunculan. Kemarin (5/9) puluhan jamaah melaporkan travel Kafilah Rindu Ka’bah (KRK).

Salah satu jamaah KRK Herman menuturkan, pemilik travel tersebut bernama Ali Zaenal Abidin. Dia sudah berulang kali menunda pemberangkatan. ”Janji-janji terus tapi tidak berangkat juga,” terangnya.

Sesuai hitungannya, jumlah korban diperkirakan mencapai 3 ribu orang. Yang menyetor uang dari Rp 11 juta hingga Rp 22 juta.

”Jadwal berangkat dari 2015 mundur terus,” paparnya ditemui di lobi Bareskrim kemarin.

Seorang jamaah lain bernama Intan menuturkan, ada salah satu agen yang akhirnya meninggal karena stres dan sakit akibat terus ditagih jamaah. Padahal, yang melakukan penipuan Ali Zaenal. ”Kami harap segera diproses, karena sangat merugikan,” tuturnya.

Saat Jawa Pos mencoba mengkonfirmasi Ali Zainal, kendati terdengar nada dering telepon justru di-reject. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas. (idr/oki)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegang Data PPATK, Polisi Geledah Apartemen dan Rumah Adik Bos First Travel


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler