jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto juga mempertanyakan berapa sebenarnya jumlah aset dan kekayaan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel yang gagal memberangkatkan puluhan ribu calon jemaah umroh.
Karena itu, dia telah meminta Polri segera melakukan inventarisasi. Sehingga diketahui berapa sebenarnya kerugian yang dialami para calon jemaah umroh yang dijanjikan akan diberangkatkan ibadah ke Tanah Suci.
BACA JUGA: Pegang Data PPATK, Polisi Geledah Apartemen dan Rumah Adik Bos First Travel
"Walaupun sekarang sudah ada jumlahnya, tapi kan ini belum fix, masih terus berkembang. Yang mendaftar ke polisi terus berkembang bahwa dia nasabah yang dirugikan oleh perusahaan ini," kata Wiranto di kompleks Istana Negara Jakarta, Rabu (30/8).
Sebagai menteri yang mengkoordinir institusi penegak hukum seperti Polri, Wiranto terus mengikuti penanganan kasus tersebut oleh Bareskrim. Sebab, jumlah jemaah yang jadi korbannya tidak sedikit.
BACA JUGA: Pak Wiranto Pastikan Pemerintah Tak Tutup Mata soal First Travel
Karena itu, Wiranto berharap penyidik Polri bisa segera menuntaskan inventarisasi aset dan kekayaan pemilik First Travel Andika Surachman dan Annisa Desvitasari.
"Dalam rapat kemarin yang saya gelar, polisi terus menginventarisasi sebenarnya kekayaannya berapa sih First Travel ini? Apakah itu rumah, apa mobil, apa simpanan. Karena tidak mungkin ada uang yang menguap, itu enggak mungkin. Uang itu benda hanya pindah tempat, pindah kepemilikan," jelas dia.
BACA JUGA: Akbar Faizal: Saya Bisa Pahami Kegalauan Korban First Travel
Bila hasil finalnya telah diketahui, maka akan terlihat seperti apa sebenarnya perusahaan ini mengelola perjalanan ibadah para jemaah umroh. Termasuk aset dan pihak yang dirugikan juga menjadi terang untuk dibawa ke pengadilan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 2.229 Korban First Travel Ambil Paspor Sitaan Bareskrim
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam