jpnn.com, PEKANBARU - Supriati salah satu anggota DPRD Riau menjadi korban teror, Selasa (3/10) sekitar pukul 05.15 WIB.
Rumahnya di Jalan Dwikora nomor 08 RT05 RW04 Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail di bom molotov oleh orang tidak dikenal.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Peredaran Narkoba Senilai Rp 56 Miliar di Riau
Atas kejadian tersebut, Suprianti merasa keamanannya terancam. "Saya merasa khawatir dengan kejadian ini, dan merasa terancam kenyaman saya dalam beraktifitas, "kata Supriati kepada Riau Pos (Jawa Pos Group), Selasa (3/10).
Saat ditanya apakah masalah ini ada hubungannya, dengan masalah pribadi kepada seseorang kepada dirinya. Supriati tidak bisa menjawab dengan pasti.
BACA JUGA: Dititipin Tas, Bu RT Kaget, Ternyata Isinyaâ¦
"Ya masalahnya ya sampai disini saja dulu, kami serahkan kepihak kepolisian. Perihal hubungan kejadian ini dengan apakah saya punya masalah dengan seseorang, saya hanya bisa katakan, setiap orang itu tidak ada yang sempurna. Sedangkan melakukan baik saja ada yang tidak suka, "Wanita yang juga ketua Fraksi Golkar ini dengan keadaan yang masih gelisah pasca kejadian.
Dalam rumah tersebut ditempati sebanyak enam orang yang diantara Supriati, Fernanda THeodora (28) (keponakan Supriati), Romi aries Eka Putra (46)(keponakan Supriati) beserta istri dan tiga orang anaknya. Saat kejadian Supriati memgakut tidak mengetahui, ia baru tahu saat dibangunkan sang keponakannya Romi Aries Eka Putra.
BACA JUGA: Gara-Gara Video, Dr Irwan Dilaporkan Kader PDIP ke Polisi
Pasal dikatakan Romi, dirinya yang saat itu hendak pergi melaksanakan Sholat Subuh di mesjid yang jaraknya hanya dua bangunan dari rumah, masih belum terjadi apa apa.
"Saya pergi sholat subuh sekitar pukul 04.30wib, jadi belum ada apa-apa. Tapi seusai sholat subuh saya tiba di rumah, kondisi teras rumah sudah ada pecahan botol yang bertulis teh botol sosro dan lantai, pintu, jendala seperti bekas kebakar yang berwarna gelap kehitaman, sekitar pukul 05.15 wib, " jelas Romi.
Setelah kejadian itu, lantas Romi membangunkan semua orang yang ada dalam rumah, termasuk Fernanda THeodora yang kamarnya tepat berada disamping teras. Fernanda sendiri mengaku tidak mendengarkan ledakan atau apapun saat kejadian. "Saya gak dengar bang, soalnya saya begadang ngerjain skripsi, baru bisa tidur pukul 04.00 WIB (2/10)," sebut Romi.
Atas kejadian tersebut pihak Polresta langsung turun kelapangan melakukan Olah TKP. Dari lokasi kejadian pihak kepolisian mengamankan beberapa barang bukti, seperti saat disampaikan Kapolresta Kombes Pol Susato SIK.
"dari TKP kita mengamankan pecahan botol kaca (teh botol sosro) dan sehelai kain, " Jawab Susanto saat mendatangani TKP. Menjawab berapa jumlah botol yang digunakan, Susanto menerangkan hanya satu botol.
Selain itu di TKP juga ditemukan sisa-sisa kandungan minyak tanah yang diduga alat yang memicu bekas ledakan.
Menjawab berapa jumlah pelaku dalam kejadian tersebut, Susanto belum bisa menjelaskan, karena kejadian tersebut masih dalam proses penyidikan.ditanya apakan kejadian tersebut bermotif peneroran, Susanto belum bisa menjawab karena timnya sedang melakukan penyidikan.
Sementara Zumnova, 49, yang rumahnya tepat disamping Rumah Supriati mengungkapkan, tidak mendengar kejadian tersebut karena dirinya saat itu sedang pergi sholat subuh.
"Saya tidak tahu, saya baru tahu sewaktu hendak mengantar anak saya pergi sekolah sekitar puku 07.00 wib, karena melihat orang ramai di rumah tersebut, " kata Zumnova.
Dia juga percaya pelaku tidak mungkin orang sekitar rumah, karena Suprianto ia kenal ramah dengan masyarakat setempat dan dermawan. "Ibuk tu juga sering ramah dalam bermasyarakat, " sebutnya. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memilukan, Gadis 14 Tahun Digilir hingga Akhirnya Hamil
Redaktur & Reporter : Budi