Rumah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Kena Gusur Proyek Tol, Berapa Ganti Ruginya?

Jumat, 17 Mei 2019 – 00:16 WIB
Warga melintas di depan rumah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/04/2019). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - Rumah tempat tinggal Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Bekasi masuk jalur pembangunan tol Becakayu. Saat kali pertama diberi tahu soal itu, dia menjawab santai, ”Ya terusin.”

AGAS P. HARTANTO, Bekasi-SHABRINA PARAMACITRA, Jakarta

BACA JUGA: Rumah Menteri Basuki Hadimuljono pun Terancam Kena Gusur Proyek Tol

LETAK perumahan itu terbilang strategis. Dekat dengan sebuah rumah sakit, punya akses mudah ke tol Jakarta–Cikampek, dan hanya butuh 13 menit menuju Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

Lingkungan perumahan yang dihuni 78 kepala keluarga itu juga tampak asri. Di sepanjang sisi kanan kiri jalan kompleks berdiri pepohonan yang cukup rindang. Cukup membuat teduh siapa pun yang melintas.

BACA JUGA: Jembatan Gantung Teknologi Judesa Buatan Pusjatan Pangkas Akses Warga

Di kompleks itulah rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berada. Dan, kompleks tersebut masuk jalur pembangunan jalan tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu).

BACA JUGA: Putuskan KPU Bersalah, Bawaslu Tetap Tolak Permohonan Tim Prabowo

BACA JUGA: Anak-anak Sentani Jayapura: Pak Jokowi Perbaiki Sekolah Kami

Artinya, harus siap digusur. Padahal, Basuki bisa dibilang adalah ujung tombak pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam bidang infrastruktur.

”Kami nggak menolak proyek tol, tapi kalau bisa dibelokkan. Harga tanah berapa sih? Yang mahal itu kedamaian kami di sini, kenyamanan kami,” ucap Helmi Amar, ketua RT 4, RW 12, Kompleks Pengairan, Rawa Semut, di rumahnya, Rabu (15/5).

Apalagi, mayoritas penghuninya adalah pensiunan pegawai PUPR yang sudah sejak 1990 menempati perumahan itu. Bahkan, mayoritas rumah di sana sudah berstatus hak milik. Bagi warga kompleks, sulit memang rasanya meninggalkan begitu saja rumah yang sudah mereka huni selama 29 tahun tersebut.

Termasuk Menteri Basuki. Rumahnya berada di blok A. Menghadap tanggul Sungai Kalimalang yang berada di sisi utara.

Helmi menjelaskan, sampai saat ini belum ada kabar pasti mengenai adanya penggusuran. Memang, beberapa bulan lalu salah seorang warganya melapor ada petugas yang melakukan pengukuran di sekitar kompleks.

”Apa itu, Pak? Kok ada yang ngukur-ngukur? Ya saya jawab, ya tidak apa-apa ngukur saja,” candanya.

Malah, pria 71 tahun itu mengetahui isu penggusuran tersebut dari media sosial. Termasuk cuitan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Helmi juga menceritakan, tahun lalu dirinya sempat diminta hadir dalam rapat di Dinas Lingkungan Bekasi. Katanya, seluruh kompleks kena gusur. Pihak dinas ingin membahas analisis mengenai dampak lingkungan.

”Tapi, sekarang tidak jelas ini hasilnya. Untuk pembebasan lahan belum ada, tahunya dari isu-isu aja,” ujarnya.

Lantas, kalau penggusuran benar terjadi bagaimana? Helmi tak mempermasalahkan. ”Kami menyesuaikan, yang jelas harus ganti untung. Maunya yang pantas aja. Tidak mengada-ada,” terang Helmi.

Aan Darmawan, salah seorang warga Kompleks Pengairan, Rawa Semut, mengaku, belum ada sosialisasi mengenai penggusuran akibat pembangunan tol Becakayu. Menurut pengetahuan dia, menjelang pilpres lalu proyek tersebut dihentikan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

”Ada rapat dengan Dinas PU Kota Bekasi, infonya pembangunannya baru sampai simpang BCP (Bekasi Cyber Park). Dari situ belum ada instruksi untuk melanjutkan dan belum boleh sampai di sini,” katanya.

Di sisi lain, Basuki Hadimuljono santai saja menanggapi kabar rumahnya yang bisa kena gusur. Dia hanya ketawa-ketiwi ketika diminta tanggapan.

”Hehehe...,” selorohnya ketika ditanya wartawan ke mana dia akan pindah setelah rapat koordinasi pemindahan ibu kota di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (15/5).

Basuki selama ini memang dikenal sebagai menteri yang ”nyentrik.” Tak cuma doyan musik, tapi juga gemar guyon. Bahkan, konon disebut ”menteri paling jenaka”.

Alumnus SMAN 5 Surabaya itu, misalnya, pernah jadi bintang tamu dalam acara bincang televisi Mata Najwa bertajuk Polah Jenaka Menteri Kabinet Jokowi. Dia juga dikenal dekat dengan komedian Cak Lontong yang juga alumnus SMA yang sama.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Dinilai Hanya Utamakan Ambisi Pribadi

Seusai rapat koordinasi di kantor Bappenas kemarin, ekspresi wajahnya terlihat sangat santai. Lempeng. Tak ada beban, tak ada hambatan, seperti jalan tol yang biasa dia bangun selama ini.

Proyek infrastruktur memang salah satu andalan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Tersambungnya Jakarta sampai Surabaya lewat tol adalah salah satu capaiannya. Dan, Basuki berperan besar di situ.

Tol Becakayu akan dibangun sampai ke arah Tambun di Jakarta Timur. Kebetulan, rumah Basuki di Kalimalang bakal dilewati tol tersebut. Jarak yang dibutuhkan mulai tepian tol hingga fasilitas lain di luar tol adalah 24,7 meter.

”Rumah saya dari saluran Kalimalang, pagarnya, cuma 15 meter. Jadi kena semua,” tutur drumer Elek Yo Band, band yang beranggota para menteri, itu.

Basuki mengaku santai saja ketika menerima penjabaran rencana pembangunan tol dari PT Waskita Karya, perseroan yang akan membangun tol.

”Waktu saya tanya jalurnya di mana, mereka jawab, ini Pak jalurnya. Ya sudah, terusin. Karena mungkin ini memang jalur yang optimal,” ujarnya.

Meski, di dalam hatinya, dia tahu jalur itu akan menggusur rumahnya. Basuki sama sekali tak keberatan dan langsung menerima rencana pembangunan tol tersebut.

Saat ini penggusuran belum dilakukan karena masih dalam tahap sosialisasi. Ganti rugi juga belum dilakukan. Namun, Basuki sudah menerima surat dari Pemkot Bekasi mengenai rencana penggusuran itu. (*/c10/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sebut Tahun Depan Ada Sesuatu yang Besar dan Hebat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler