Rumah Milik Rohim Ambruk, Sejumlah Lainnya Terancam Menyusul, Sudah Retak-retak

Jumat, 12 November 2021 – 22:41 WIB
Kondisi rumah warga di Kampung Cipanas RT 06/02, Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang ambruk akibat bencana pergerakan tanah. (Antara/Aditya Rohman)

jpnn.com, SUKABUMI - Rumah milik Rohim di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, ambruk.

Sejumlah rumah lainnya kini terancam menyusul, di mana pada bagian dinding dan fondasi mulai retak-retak.

BACA JUGA: Begini Kondisi 38 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di Bogor, Ngeri

Hal tersebut terjadi akibat bencana pergerakan tanah.

"Rumah yang ambruk milik Rohim, beruntung saat kejadian penghuninya sudah tidak ada di dalam rumah."

"Untuk yang terancam dan retak-retak jumlahnya cukup banyak, termasuk rumah saya," ujar seorang warga bernama Turgandi kepada wartawan di Sukabumi, Jumat (12/11).

BACA JUGA: Ditanya Soal Pilpres 2024, Anies Bantah Mulai Mendekati Kiai

Menurut Turgandi, bencana pergerakan tanah di RT 06/02, Desa Wangunsari ini sudah terjadi beberapa waktu lalu, hanya belum begitu parah.

Namun, kian hari tanah yang ambles dan retak semakin meluas hingga ke permukiman warga.

BACA JUGA: PTM Sudah Berjalan, Atap Sekolah Ambruk, Begini Nasib Para Siswa

Bahkan, warga sudah mulai gelisah dan panik apalagi saat turun hujan, dikhawatirkan pergerakan tanah makin meluas.

Rumah Rohim yang awalnya ambles dan akhirnya ambruk pada Rabu (10/11).

Turgandi juga menyatakan bersama keluarga dalam waktu dekat ini akan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Karena kondisi fondasi rumahnya sudah retak-retak cukup parah.

Turgandi sedang mencari kontrakan sekaligus membenahi barang-barang milik untuk dipindahkan.

Bencana pergerakan tanah ini terjadi sejak adanya pengerukan proyek yang ada di bawah permukiman warga.

Awalnya hanya terdapat retakan kecil.

Karena saat ini hujan deras turun hampir setiap hari, retakannya makin luas dan menambah lebar.

"Adanya pergerakan tanah ini sejak adanya kegiatan pengerukan tanah di lokasi objek wisata, sebenarnya sebelum ada proyek tersebut bahkan saya sudah di sini selama 35 tahun belum pernah ada bencana seperti ini," katanya.

Turgandi mengatakan petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas Pariwisata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi sudah meninjau lokasi pada Kamis (11/11).

Namun, hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh petugas baru ada sekitar dua pekan ke depan.

Turgandi tidak mau menunggu karena khawatir rumahnya ambruk akibat bencana yang bisa saja melukai dirinya dan keluarganya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra mengatakan bencana pergerakan tanah terjadi di beberapa kecamatan.

Salah satunya di Kecamatan Cisolok.

Pihaknya bersama instansi terkait lainnya sudah meninjau lokasi untuk mencari tahu penyebab terjadinya bencana tersebut.

Hasil peninjauan dan penelitian yang dilakukan petugas PVMBG nanti hasilnya akan dilaporkan ke Bupati Sukabumi dan dinas terkait lainnya untuk membuat kebijakan ke depannya.

"Kami mengimbau kepada warga yang rumahnya berada di sekitar atau areal lokasi pergerakan tanah untuk waspada, apalagi saat turun hujan dan antisipasi hal yang tidak diinginkan diimbau untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman," pungkas Wawan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler