jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat menggeledah sebuah rumah yang diduga milik AH, oknum pelaku yang mengaku utusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Jumat (27/8).
Rumah oknum yang mengaku utusan Presiden Jokowi yang digeledah itu berada di Taman Villa Mulia, Kembangan, Jakarta Barat.
BACA JUGA: Artis Fahri Azmi Ditipu Oknum yang Mengaku Utusan Jokowi
Pantauan ANTARA di lokasi, petugas hadir pada pukul 20.30 WIB.
Petugas lalu meminta izin kepada ketua RW setempat untuk melakukan penggeledahan.
BACA JUGA: Kronologis Fahri Azmi Ditipu AH yang Mengaku Utusan Jokowi
Polisi pun mendobrak pintu samping rumah karena kondisinya terkunci.
Usai menjebol pintu, Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi Akmam beserta anak buahnya langsung masuk ke dalam rumah.
BACA JUGA: Artis Fahri Azmi Bertemu AH yang Mengaku Utusan Presiden Jokowi, Menyerahkan Uang Sebegini
Setelah beberapa menit berada di dalam rumah, Avrilendi beserta jajarannya terlihat membawa satu kardus berukuran besar.
Selain itu, satu buah mesin printer juga sempat diamankan petugas.
Barang-barang tersebut dibawa ke dalam bagasi mobil polisi yang sudah terparkir tepat di depan rumah pelaku.
Saat ditanya awak media, Avrilendi belum bisa memberikan keterangan apa pun terkait barang yang sudah diamankan.
"Benar, kami sedang melakukan proses penggeledahan di rumah pelaku. Untuk keterangan lebih lanjut akan disampaikan di konferensi pers," kata Avrilendi.
Sebelumnya, seorang artis peran bernama Fahri Azmi mengaku ditipu AH hingga mengalami kerugian sebesar Rp 75 juta.
Penipuan bermula ketika Fahri beserta para teman pengusahanya bertemu dengan AH di sebuah pesta pernikahan pada Juni.
Kala itu, AH mengaku sebagai salah satu orang penting di jajaran pemerintah. Pelaku bahkan mengaku sebagai orang utusan presiden Joko Widodo.
AH, lanjut Fahri, bahkan sempat menunjukkan surat bukti bahwa dia utusan Presiden Joko Widodo.
Belakangan diketahui surat yang bertanda tangan presiden itu palsu.
Fahri yang juga berprofesi sebagai pengusaha pun termakan bualan pelaku.
"Image-nya dia itu seorang pejabat. Jadi, kalangan pengusaha sudah percaya, dia pejabat," kata dia.
Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, AH meminta tolong Fahri untuk mentransfer uang sebesar Rp 75.000.000.
"Modusnya dia itu limit transfernya habis, lalu dia minta tolong ke saya untuk transfer uang. Saya percaya, saya talangi dulu uangnya," kata Fahri.
Namun, beberapa hari setelah uang ditransfer, tiba-tiba AH menghilang.
Fahri pun panik dan mencoba menghubungi AH lewat pesan singkat, namun tidak ada balasan.
Atas dasar itulah, Fahri melaporkan peristiwa penipuan ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.
Kasus itu pun kini dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Barat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy