Rumah Terbakar, Empat Orang Tewas Terpanggang di Matim

Sabtu, 09 Desember 2017 – 21:03 WIB
Inilah kondisi rumah yang hangus terbakar di Bealaing, Jumat (8/12). Di dalam bangunan yang sudah tinggal puing ini ditemukan jasad Yovita Di yang tewas terpanggang. Foto: Fansirunggat/timex/jpg

jpnn.com, BORONG - Kebakaran hebat menimpa sebuah rumah di Bealaing, Desa Bangka Pau, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/12).

Empat orang penghuni rumah yang terjebak di dalam rumah dinyatakan tewas terpanggang pada peristiwa dinihari itu.

BACA JUGA: Kebakaran, Pengunjung Kafe Kocar-Kacir

Keempat korban tewas yakni pemilik rumah, Melkior Namat, 60, dan istrinya Yovita Di, 50, menantu Margareta Sunarti, 30, dan anak bungsu dari korban Sunarti, yang diketahui nama Aleksander Leonel Namat, 1,6.

Penghuni rumah yang berhasil selamat hanya Stefanus Kandil, 29, dan anak sulungnya, Misela Adiva Namat, 4. Stefanus Kandil adalah suami dari korban Sunarti.

BACA JUGA: Kebakaran di Senapelan, 59 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Setelah peristiwa itu, Stefanus dan Misela langsung dilarikan ke RSUD dr. Ben Mboy Ruteng, Kabupaten Manggarai untuk mendapatkan pertolongan medis segera karena mengalami luka serius di kepala, tangan dan kaki.

Pantauan Timor Express (Jawa Pos Group) di lokasi kejadian, bagian depan rumah semi permanen yang terletak di depan jalur utama ruas jalan Provinsi Bealaing-Mukun itu hangus terbakar dan hanya menyisahkan puing-puing. Jasad korban Melkior ditemukan di ruangan kamar mandi dalam.

BACA JUGA: Terdengar Ledakan Keras, Api Hanguskan Bekas Kantor Polres

Sementara istrinya ditemukan di dalam kamar tidur keluarga yang bersebelahan dengan kamar mandi dalam. Korban lain, Sunarti dan anaknya Leonel, ditemukan terpanggang dalam kamar tidur miliknya.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan rumah milik korban Melkior termasuk nilai kerugian material akibat kebakaran itu. Api sempat menjalar ke dinding rumah yang ada disebelahnya, namun beruntung cepat dijinakkan.

Aparat Kepolisian dari Polres Manggarai sudah melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran. Keempat korban juga sudah dibawa ke RSUD Ben Mboy Ruteng untuk divisum. Usai divisum, semua korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Tetangga dan juga saksi mata, Kanisius Jematu yang ditemui Timor Express di lokasi kejadian, Jumat (8/12) mengatakan, peristiwa terjadi pukul 03.00 dini hari. Dia dan warga lain tidak mampu memadamkan api dan menyelamatkan korban, karena saat itu api sudah membesar dan melahap seluruh bangunan rumah.

"Saya dan keluarga bangun, karena merasa panas. Kami langsung lari keluar dan api sudah membesar. Saya dan warga lain berusaha menjinakan api, tapi tidak berhasil. Bahkan api sempat menjilat dinding rumah saya yang terbuat dari papan, tapi berhasil dipadamkan," kata Jematu.

Dirinya tidak mengetahui penyebab kebakaran. Jematu juga tidak menyangka kalau empat orang dalam rumah itu, tewas terpanggang api. Menurut Jematu, malam hari sekira pukul 20.00 Wita, dalam rumah musibah itu berlangsung acara adat karena sering mimpi buruk.

"Saya juga hadir dalam acara itu karena diundang. Dalam bahasa Manggarai, acara adat itu disebut teing hang kando nipi. Selesai acara itu sekira pukul 22.00 dan dia sendiri pulang tidur. Saya tidak tahu ini penyebabnya apa," katanya.

Stefanus Kandil, yang ditemui di RSUD Ben Mboy Ruteng, mengatakan kalau dua orang tua, istri dan anaknya, jadi korban tewas dalam peritiwa kebakaran itu. Kandil mengetahui terjadi kebakaran dan berhasil selamat bersama anak sulungnya, Adiva, itu setelah dibangunkan dari tempat oleh istrinya yang jadi korban, Sunarti.

"Saya, istri dan dua orang anak tidur sekamar. Saya tidak tahu ada kebakaran karena tidur pulas. Saya sadar karena istri yang kasi bangun. Saya langsung bangun dan gendong anak sulung, Adiva. Lari keluar ikut pintu belakang. Saya sadar kalau istri dan anak yang bungsu, masih ada dalam kamar. Saya masuk ke dalam, tapi api sudah mengepung kamar dan tangan saya kena luka terbakar," ungkap Kandil.

Kapolres Manggarai, AKBP Marselis Sarimin K, melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Daniel Djihu kepada Timor Express, Jumat (8/12) menjelaskan, peristiwa kebakaran yang menewaskan empat orang itu masih diselidiki pihak Polres Manggarai. Pihaknya juga belum menyimpulkan penyebab kebakaran itu.

"Empat korban yang tewas dalam kebakaran itu, sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan visum dan identifikasi. Polisi juga sudah melakukan olah TKP. Kasus ini masih dalam penyelidikan Polisi," jelas Djihu.(Krf3/aln)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asrama PTIK Terbakar, Terkait Aksi Terorisme?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler