Rupanya, Kasus Beruang Madu Pernah Terjadi juga di Daerah Ini

Selasa, 29 September 2015 – 06:32 WIB
Ronald (24), Markus (22), dan Martinus (24) di Mapolres Kukar. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com - TENGGARONG - Rombongan dari Ahli Satwa Liar Profauna menemui Kapolres Kukar AKBP Handoko, kemarin.

Rombongan yang dipimpin Rustam Fahmi itu mengapreasiasi kinerja Polres Kukar yang serius menangani kasus beruang madu yang telah dibelah perutnya.

BACA JUGA: Kasat Reskrim: Bukan Hanya Beruang Madu tapi...

Pria yang juga menjadi pengajar di Fakultas Kehutanan Unmul itu mengatakan bahwa saat ini memang banyak satwa langka yang habitatnya sudah sulit diprediksi.

Salah satu penyebabnya kata Rustam, karena makin sempitnya habitat tempat mencari makanan. Itu disebabkan aktivitas pembukaan lahan serta kebakaran hutan. Dalam pertemuan dengan Kapolres itu, rombongan  sempat menyerahkan bukti gambar yang diunggah tersangka Ronald bersama sejumlah satwa langka yang diduga hasil buruan.

BACA JUGA: Ibu 2 Anak Ini Tulis soal Kematian di Facebooknya Sebelum jadi Korban Tragedi Mina

"Kasus seperti ini sebenarnya juga pernah terjadi di Berau. Tapi sayangnya di Berau tidak ditindaklanjuti. Makanya Polres Kukar patut diapresiasi," ujar Rustam saat ditemui di Polres Kukar.

Dengan menggunakan Undang-Undang ITE, kata Rustam, transaksi elektronik termasuk foto bersama satwa langka tersebut dapat dijadikan barang bukti. Sehingga, upaya tegas pihak kepolisian ini akan dapat memberikan efek jera bagi masyarakat yang lainnya.

BACA JUGA: Nih..yang Foto sama Beruang Madu Itu Sudah Pakai Baju Tahanan

"Jadi bukti yang bisa digunakan tidak hanya daging atau tulangnya saja. Tapi juga gambar hasil transaksi di dunia maya tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, pelaku kasus beruang madu, Markus mengambil gambar di sebuah pinggiran sungai dengan latar bangkai beruang madu. Sedangkan Martinus membelah bagian perut beruang. Tampak Ronald tertawa, berada tak jauh dari beruang. Foto tersebut diunggah Ronald di akun Facebook miliknya.

Hanya selang tiga jam setelah mengunggah, Facebook Ronald kebanjiran kecaman. Bahkan Ronald diancam akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan membantai satwa dilindungi. Daging tersebut lalu dibagi menjadi tiga dan dimasak rica-rica beruang. (qi/tom/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Menabrak Rumah Warga, Ketemu Bong di Mobil, Inilah Pembelaan Cawabup Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler