jpnn.com, JAKARTA - Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston, sentimen positif dari penandatanganan hubungan dagang AS-Tiongkok masih akan mendukung penguatan rupiah hari ini, Selasa (21/1).
Kendati demikian, lanjut Ariston, ada sentimen negatif yang mungkin akan menahan penguatan rupiah.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Menjadi Rp 13.639 per Dolar AS
Pelaku pasar harus mewaspadai sentimen negatif dari prediksi Dana Moneter Internasional atau IMF, mengenai pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat.
IMF memangkas prediksi pertumbuhan global 2020 dari 3,4 persen menjadi 3,3 persen karena pelambatan pertumbuhan di India dan negara-negara berkembang (emerging markets).
BACA JUGA: Kemilau Mega Proyek Arab Saudi Bangun Ibu Kota Balap Dunia
"Sentimen negatif ini bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Ia memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.600 per dolar AS hingga Rp13.700 per dolar AS.
BACA JUGA: Pidato Emosional Pangeran Harry Soal Alasan Keluar dari Anggota Kerajaan
Hari ini, Selasa (21/1) pagi, rupiah dibuka melemah seiring koreksi mayoritas mata uang regional Asia.
Pada pukul 09.39 WIB, rupiah bergerak melemah 19 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 13.658 per dolar AS berbanding posisi sebelumnya di level Rp13.639 per dolar AS. (ant/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha