Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Menjadi Rp 13.639 per Dolar AS

Senin, 20 Januari 2020 – 19:50 WIB
Rupiah di antara dolar AS (USD) dan lira Turki (TRY). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Setelah dibuka melemah, nilai tukar rupiah hari ini, Senin (20/1), ditutup menguat tipis, seiring kehati-hatian para pelaku pasar.

Detailnya, rupiah menguat enam poin atau 0,04 persen di level Rp 13.639 per dolar AS berbanding posisi hari sebelumnya Rp 13.645 per dolar AS.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Dibuka Terkoreksi Seiring Pelemahan Mata Uang Regional Asia

"Pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan 22-23 Januari mendatang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Ada proyeksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 persen menjadi 4,75 persen, walaupun banyak pengamat yang mengatakan BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di lima persen akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam.

BACA JUGA: Membaca Potensi Perselingkuhan Nissan dan Honda

Dari eksternal, pasar merespon rilis data pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah Tiongkok melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB), tumbuh enam persen pada kuartal keempat, yang berarti pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,1 persen pada 2019.

Meskipun angka tersebut sesuai dengan harapan, itu juga merupakan pertumbuhan terlemah Negeri Tirai Bambu dalam hampir tiga dekade.

BACA JUGA: Intip Spesifikasi dan Harga Varian Baru Yamaha Xmax dan Aerox 155

Dari AS, data housing start atau jumlah proyek konstruksi perumahan baru yang telah dimulai selama sebulan, lebih baik dari perkiraan.

Pembangunan perumahan di AS melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir pada Desember, karena aktivitas meningkat di seluruh wilayah, yang menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalurnya di tengah rendahnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Pembangunan perumahan mencapai 1,608 juta unit pada Desember berbanding dengan 1,250 juta unit pada November 2019, dan ekspektasi pasar 1,373 juta unit, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Konsensus AS pada Jumat (17/1) lalu.

"Data positif itu mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini," ujar Ibrahim. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler