jpnn.com, SURABAYA - Nilai ekspor impor Jawa Timur mengalami penurunan pada Agustus dibanding Juli 2018 .
Penurunan ini dipengaruhi melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika, karena pengusaha Indonesia kebanyakan mengimpor bahan baku untukindustri pengolahan.
BACA JUGA: BUMN tak Akan Bangkrut Garap Proyek Meski Rupiah Melemah
Nilai ekspor Jawa Timur pada Agustus 2018 mengalami penurunan 0,07 persen, dibandingkan Juli 2018, yakni dari USD 1,870 miliar menjadi USD 1,869 miliar.
"Penurunan disebabkan karena nilai ekspor pada sektor non-migas turun meski pada sektor migas meningkat," ujar Satriyo Wibowo, Kabid Distribusi Statistik Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Dari sisi komoditi non-migas, ada 3 komoditas yang mengalami peningkatan yakni perhiasan permata, produk kimia, dan buah-buahan.
BACA JUGA: Rupiah Lemah, Industri Logam Gigit Jari
Sedangkan yang menurun adalah kertas karton, bahan kimia organik dan alas kaki. Dengan dominasi negara tujuan ekspor adalah Jepang, Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sama dengan ekspor, impor pun juga mengalami penurunan hingga 22,16 persen pada Agustus, sebesar USD 2,2 miliar dari USD 2,83 miliar pada Juli 2018.
"Kebanyakan Indonesia mengimpor bahan baku untuk industri, yang berimbas pada naiknya harga atau ukuran produk yang diekspor sehingga akan mempengaruhi daya saing produk yang diimpor," sambung Satriyo.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Penerimaan Negara Naik
Diprediksi penurunan nilai impor ini masih akan terjadi hingga 2 bulan depan, karena kebanyakan pengusaha pasti mempunyai stok barang.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Turun Rp 100 per USD, Penerimaan Negara Naik Rp 4,7 T
Redaktur & Reporter : Natalia