Rupiah Lemah, Industri Logam Gigit Jari

Kamis, 13 September 2018 – 07:36 WIB
Industri logam terganggu lemahnya nilai tukar rupiah. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PASURUAN - Sejumlah pelaku usaha industri cor logam di sentra industri logam, di Kelurahan Mayangan, Kota Pasuruan, Jatim mulai khawatir dengan nilai tukar rupiah yang semakin merosot.

Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak langsung terhadap pekerjaan mereka. Pasalnya, saat ini pelaku usaha kesulitan untuk bisa memenuhi pesanan yang sudah telanjur disepakati dengan pelanggan.

BACA JUGA: Imbas Pelemahan Rupiah Hingga Industri Komponen Aftermarket

Salah satu faktornya adalah naiknya harga bahan baku, jika nilai tukar rupiah tidak segera naik kembali, bukan tidak mungkin para pelaku usaha cor logam bisa mengalami pailit atau bangkrut.

Salah satu pengusaha cor logam, Santoso, menjelaskan, saat ini para pelaku industri cor logam sudah mulai merasakan dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Rupiah Rp 15 Ribu Beda dengan Krisis 1998

"Salah satunya adalah naiknya harga bahan baku logam, seperti kuningan dan alumunium, hingga Rp 40 ribu per kilogram," jelas Santoso.

Di Kota Pasuruan, setidaknya ada sekitar 200-an UMKM industri cor logam, yang memproduksi sejumlah spare part mesin kendaraan bermotor, mesin pabrik, hingga sparepat alat perkebunan.

BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok Terjaga, Isu Rupiah Jadi Tak Berguna

Para pelaku industri logam berharap kepada pemerintah, agar segera merespons merosotnya nilai tukar rupiah ini.

"Sehingga usaha kami tetap lancar," imbuh Santoso. (yos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Lemah, Usaha Sablon Mulai Gelisah


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler