Rupiah Lemah, Penaikan Suku Bunga Hanya Solusi Sesaat

Senin, 07 Mei 2018 – 02:40 WIB
Heri Gunawan. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Desakan terhadap Bank Indonesia (BI) segera menaikkan suku bunga acuan menghadapi situasi pelemahan rupiah yang memicu inflasi, dinilai hanya solusi sesaat untuk mencegah kepanikan.

Analisa itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan, menyikapi desakan terhadap BI untuk menaikkan suku bunga acuan. Apalagi rupiah sempat berada di posisi Rp 13.965 per dolar AS pada Kamis (3/5) lalu.

BACA JUGA: Rupiah Dekati Rp 14 Ribu Bukan Akhir Dari Segalanya

“Menurut saya, peningkatan suku bunga acuan oleh BI adalah panic button. Itu dilakukan untuk menahan capital outflow dana asing," ucap Heri kepada jpnn.com, di Jakarta pada Minggu (6/5).

Terjadinya capital outflow menurut dia akan membuat nilai tukar rupiah akan terus tertekan. Aliran modal asing yang keluar semakin tinggi. "Saat ini, mencapai Rp 8,6 triliun (year to date/ytd) sejak awal 2018," tukas politikus Gerindra ini.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Gubernur BI Minta Masyarakat Tenang

Dia pun menyodorkan data bahwa akhir Februari 2018 cadangan devisa (Cadev) tergerus cukup dalam sebesar USD3,92 miliar hanya dalam waktu 1 bulan. Hal itu disebabkan oleh stabilitasi nilai tukar rupiah.

"Peningkatan suku bunga BI hanya langkah sementara untuk mencegah kepanikan. Pemerintah mesti mengobati masalah fundamentalnya dengan memperkuat kinerja ekonomi domestik," tegas legislator asal Jawa Barat ini.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Begini Respons Presiden Jokowi

Pada konteks itu, pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat dengan menciptakan stabilitas harga, baik untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik maupun harga pangan. Terlebih menjelang bulan Ramadan nanti.

"Langkah lain yang juga penting adalah pengetatan terhadap devisa hasil ekspor yang wajib disimpan di bank dalam negeri minimum enam bulan sehingga bisa mendorong pembelian rupiah," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Eks Pimpinan KPK soal Boediono di Kasus Century


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler