Rupiah Makin Tak Keruan, Fadli Zon Tuding Pemerintah Lepas Tangan

Jumat, 07 Agustus 2015 – 23:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuding Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro sengaja lepas tangan dengan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Tudingan Fadli itu didasarkan pada pernyataan Bambang bahwa depresiasi kurs rupiah bukanlah tanggung jawab pemerintah.

"Menkeu bilang, depresiasi rupiah bukan tanggung jawab pemerintah. Pernyataan itu semakin mempertegas bahwa pemerintah ini tidak bertanggung jawab," kata Fadli di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (7/8).

BACA JUGA: PKB Tolak Sanksi bagi Parpol Tanpa Calon di Pilkada

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu semakin heran dengan sikap pemerintah dalam menghadapi terpuruknya rupiah. Sebab, katanya, sejumlah menteri bidang ekonomi justru membuat pernyataan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam posisi aman.

"Di mana amannya? Dari Rp 9.000 menjadi Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat?" sindirnya.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Temui Tim Investigasi Kasus Tolikara

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Foto: dokumen JPNN

BACA JUGA: Banyak Balon Kada Mundur, Mendagri Bela Parpol

Karenanya Fadli mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata meski harus menghadapi risiko mendapat tudingan miring dari pihak luar. "Itu jauh lebih baik sebagai simbol perlawanan daripada diam-diam saja tahu-tahunya jeblok," tegas dia.

Selain itu, Fadli juga mengkritisi sikap pemerintahan Joko Widodo yang selalu menjadikan Tiongkok sebagai patron pembangunan. Pilihan pemerintah itu dinilai aneh karena Tiongkok saat ini juga sedang mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonomi.

"Ini juga tidak masuk akal karena karena Tiongkok sendiri juga melemah pertumbuhan ekonominya. Mestinya pemerintah jangan hanya bertumpu kepada satu negara. Jalin kerja sama ekonomi dengan banyak negara sesuai dengan perintah konstitusi," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB-Hanura Paling Antusias Carikan Lawan untuk Bu Risma


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler