Rupiah Tembus Rp 10.220 per USD

Rabu, 24 Juli 2013 – 06:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rupiah kian terengah-engah menghadapi tekanan dolar AS (USD). Tingginya permintaan USD dan minimnya intervensi Bank Indonesia (BI) membuat nilai tukar Rupiah anjlok signifikan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, nilai tukar Rupiah berdasar Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) kemarin ditutup di level Rp 10.220 per USD. "Dibanding posisi awal tahun 2013, Rupiah sudah terdepresiasi hingga 5,6 persen," ujarnya melalui keterangan resmi tadi malam (23/7).

BACA JUGA: Penukaran Uang Tembus Rp 9,47 Miliar

Kenapa Rupiah bisa melemah signifikan dalam dua pekan terakhir? Menurut Agus, selain karena penguatan USD sebagai fenomena global, pelemahan Rupiah juga dipicu oleh tingginya permintaan valas oleh nasabah korporasi/ritel. "Termasuk untuk repatriasi dividen dan hasil investasi," katanya.

Meski demikian, BI terus berupaya menenangkan pasar. Agus menyebut, pelemahan Rupiah dalam beberapa hari terakhir mulai konvergen ke level ekuilibrium atau keseimbangan baru. "Ini mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Negosiasi Inalum Banyak Kemajuan

Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut Agus, BI meminta agar masyarakat dan pelaku pasar tetap tenang seraya menekankan bahwa BI "akan tetap melakukan pemantauan secara cermat pada peregerakan Rupiah.

"Kami akan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai kondisi fundamental perekonomian dengan mekanisme pasar yang berjalan dengan baik," jelasnya. (Owi)

BACA JUGA: Kelemahan Patungan Usaha ala Ustadz Yusuf Mansur

BACA ARTIKEL LAINNYA... YLKI Usul Airport Tax Kualanamu Rp70 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler