jpnn.com, MARIUPOL - Rusia menghentikan serangan di dua kota Ukraina agar warga sipil bisa keluar dari zona pertempuran.
Meski begitu, pejabat kota setempat mengatakan pasukan Rusia tidak benar-benar melakukan gencatan senjata.
BACA JUGA: Dapat Tambahan Pasukan 12 Bridage, Menhan Ukraina: Kami Tak Terkalahkan!
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unitnya telah membuka koridor kemanusiaan di dekat kota Mariupol dan Volnovakha.
Di Mariupol, warga sipil diizinkan pergi selama lima jam setelah dibombardir oleh pasukan Rusia.
BACA JUGA: Wanita Cantik Ukraina Bawa AK-47, Selamat Datang di Neraka
Pemerintah Ukraina berencana untuk mengevakuasi sekitar 200 ribu orang dari Mariupol dan 15 ribu orang dari Volnovakha.
"Kami sedang bernegosiasi dengan pihak Rusia untuk mengonfirmasi genjatan senjata di sepanjang rute evakuasi," bunyi keterangan Dewan Kota Mariupol, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3).
BACA JUGA: 7 Miliarder Rusia Ini Dihajar Sanksi AS: Ada Master Judo dan Koki Putin
Meski begitu, pemerintah Ukraina juga sedang menyelidiki dugaan bahwa pasukan Rusia hentikan serangan sebagai strategi untuk bergerak maju menuju Mariupol.
Di sisi lain, Rusia mengaku akan melanjutkan serangan yang lebih luas di Ukraina tanpa menargetkan warga sipil.
"Angkatan bersenjata Federasi Rusia terus melakukan serangan terhadap infrastruktur militer Ukraina," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
Badan-badan bantuan melaporkan bencana kemanusiaan di Ukraina karena persediaan makanan, air, dan medis yang menipis.
Saat ini, lebih dari 1,2 juta penduduk Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangganya di Eropa. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Adek
Reporter : Dea Hardianingsih