Rusia Makin Nekat, Pasukan NATO Dalam Bahaya

Selasa, 26 April 2022 – 18:36 WIB
Pasukan NATO asal Kanada mengikuti latihan militer di pangkalan militer Adazi, Latvia, pada 29 November 2021 lalu. Foto: GINTS IVUSKANS / AFP

jpnn.com, MOSKOW - Rusia mengisyaratkan bahwa militer mereka tidak akan segan-segan menyerang kendaraan NATO yang mengangkut bantuan senjata untuk Ukraina.

Moskow berpandangan bahwa senjata-senjata tersebut adalah bagian dari perang, sehingga sah untuk diserang.

BACA JUGA: Senjata Rusia yang Ini Sangat Kecil, Tetapi Mematikan

"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov kepada televisi pemerintah dalam sebuah wawancara yang diunggah di laman kementerian luar negeri.

"Fasilitas penyimpanan di Ukraina barat telah menjadi sasaran lebih dari sekali (oleh pasukan Rusia). Bagaimana mungkin tidak?" kata Lavrov. "NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang melawan Rusia melalui negara lain dan mempersenjatai negara itu. Perang berarti perang."

BACA JUGA: Rusia Mengancam AS, Sebut Soal Perang Nuklir

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menggunakan deklarasi darurat yang pertama kali selama pemerintahan Biden untuk menyetujui kemungkinan penjualan amunisi senilai 165 juta dolar AS (Rp 2,38 triliun) ke Ukraina.

Persetujuan penjualan amunisi itu untuk membantu Ukraina mempertahankan diri terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung, kata Pentagon.

BACA JUGA: Aksi Amerika Ancam Presidensi G20 Indonesia, Rusia Pasti Setuju Saran Guru Besar UI Ini

Pemerintah Ukraina telah meminta untuk membeli berbagai senjata yang disebut sebagai amunisi tidak standar, yang merujuk pada amunisi yang tidak sesuai dengan standar NATO.

Pentagon mengatakan paket itu dapat mencakup amunisi artileri untuk howitzer, tank, dan peluncur granat seperti peluru 152mm untuk 2A36 Giatsint; Peluru 152mm untuk meriam D-20; VOG-17 untuk peluncur granat otomatis AGS-17; Amunisi 125mm HE untuk peluru T-72 dan 152mm untuk 2A65 Msta. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler