Rusia Mengamuk di Idlib, Dua Hari 103 Serangan Udara

Senin, 05 Februari 2018 – 12:06 WIB
Ghouta Timur porak-poranda akibat perang saudara Syria. Foto: Al Jazeera

jpnn.com, DAMASKUS - Pemberontak Syria sukses membuat Moscow naik pitam. Pasalnya, mereka tak hanya menembak jatuh pesawat Sukhoi-25 milik Rusia, tapi juga menghabisi pilotnya.

Angkatan bersenjata Negeri Beruang Merah pun tak menunggu lama untuk membalas dendam. Kemarin, Minggu (4/2), Rusia membombardir Idlib dengan 68 aksi udara.
Sehari sebelumnya mereka menyerang 35 kali. Total 103 serangan.

Moskow menyebut serangan bertubi-tubi tersebut sebagai aksi balas dendam. Sebab, Hayat Tahrir Al Sham, militan yang menembak jatuh Sukhoi-25, bersarang di Idlib.

BACA JUGA: Pemberontak Syria Tembak Jatuh Sukhoi Rusia, Amerika Panik

”Serangkaian serangan udara itu menewaskan 21 warga sipil di permukiman sekitar jatuhnya jet tempur Rusia,” kata seorang personel White Helmets, kelompok oposisi Syria yang fokus pada misi penyelamatan warga sipil, seperti dilansir Al Jazeera kemarin.

Seperti diberitakan, Tahrir Al Sham menembak jatuh Sukhoi 25 milik Rusia pada Sabtu (3/2). Sebelum pesawat hancur membentur tanah, sang pilot sebenarnya sudah sempat menyelamatkan diri dengan kursi pelontar.

BACA JUGA: Rezim Assad Diduga Gunakan Gas Sarin, Begini Reaksi AS

Sayangnya, pilot yang tidak disebutkan namanya itu kemudian ditangkap pasukan pemberontak lalu dibunuh. Inilah yang membuat Rusia gelap mata hingga memutuskan untuk membombardir Idlib.

Versi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), organisasi pengawas HAM Inggris yang aktif di Syria, korban sipil dalam serangan udara dua hari tersebut berjumlah lima orang.

BACA JUGA: AS, Rusia dan Turki Menebar Maut di Syria

Tapi, serangan membabi buta militer Rusia itu membuat warga ketakutan. Kemarin SOHR melaporkan bahwa ribuan warga sipil kabur ke lokasi yang lebih aman.

Dari Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan balas dendam pasukannya di Idlib menewaskan 30 anggota Hayat Tahrir Al Sham. Moskow yakin, semua korban dalam serangan udara sejak Sabtu itu adalah militan.

Hayat Tahrir Al Sham adalah kelompok militan yang berkiblat pada Al Nusra Front. Tapi, Al Nusra Front yang merupakan kepanjangan tangan Al Qaeda di Syria itu kini tak lagi aktif.
(hep/c10/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS dan Iran Kompak Mengecam Operasi Militer Turki di Syria


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler