Rusia Tetap Perkasa, Eropa Malah Babak Belur, Pemimpin NATO Ini Sebut Strategi Barat Telah Gagal

Sabtu, 23 Juli 2022 – 20:30 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban kembali memenangkan pemilihan ketiga kalinya (BBC)

jpnn.com, BUDAPEST - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyatakan bahwa Uni Eropa perlu strategi baru untuk merespons invasi militer Rusia di Ukraina.

Pasalnya, sanksi ekonomi masif yang diterapkan sekarang justru lebih merugikan Eropa sendiri ketimbang Rusia.

BACA JUGA: Warga Ukraina Menderita, Presiden Iran Justru Sanjung Rusia

"Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baik...daripada memenangkan perang," kata Orban dalam pidatonya di Rumania.

Orban yang terpilih kembali untuk masa jabatan keempat berturut-turut pada bulan April menegaskan bahwa Hungaria - anggota NATO - akan menghindari perang di negara tetangga Ukraina.

BACA JUGA: Presiden Ukraina Dikelilingi Pengkhianat, 2 Pejabat Tinggi Sudah Dipecat

Dia menghadapi tantangan terberatnya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010, dengan inflasi dua digit, forint yang lemah, dan dana UE masih tertahan di tengah perselisihan dengan Brussels mengenai standar demokrasi.

Orban telah mengatakan sebelumnya bahwa Hungaria tidak mau mendukung embargo UE atau pembatasan impor gas Rusia karena itu akan merusak ekonominya, yang sekitar 85% bergantung pada impor gas Rusia.

BACA JUGA: Hikmahanto: Hanya Upaya Kolektif yang Bisa Mendamaikan Rusia-Ukraina

Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa strategi Barat di Ukraina telah dibangun di atas empat pilar - bahwa Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO, bahwa sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinannya, bahwa sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa, dan bahwa dunia akan berbaris mendukung Eropa.

Orban mengatakan strategi itu jelas telah gagal. Satu per satu perdana menteri negara-negara Eropa justru tumbang.

Sementara itu, harga energi terus melambung dan aksk pasukan Rusia tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.

"Kita duduk di dalam mobil yang keempat bannya bocor: sangat jelas bahwa perang tidak dapat dimenangkan dengan cara ini," kata Orban kepada para pendukungnya.

Dia mengatakan Ukraina tidak akan pernah memenangkan perang dengan cara ini karena tentara Rusia memiliki dominasi asimetris.

Karena itu, Orban mengatakan, peluang terjadinya pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina hampir tidak ada.

"Karena Rusia menginginkan jaminan keamanan, perang ini hanya dapat diakhiri dengan pembicaraan damai antara Rusia dan Amerika," katanya.

Orban mengatakan ancaman resesi ekonomi yang kini membayangi seluruh Eropa juga menimbulkan risiko bagi HungariaHungariaHungaria. Analis memproyeksikan pertumbuhan PDB akan melambat menjadi sekitar 2,5% tahun depan.

"Kita harus mencapai kesepakatan baru dengan Uni Eropa, pembicaraan keuangan ini sedang berlangsung dan kita akan mencapai kesepakatan," katanya. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler