Ruslan Irianto Simbolon Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude

Sabtu, 01 Juni 2019 – 15:55 WIB
Staf Ahli Menaker Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) Ruslan Irianto Simbolon meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen SDM setelah mempertahankan disertasinya saat Sidang di depan dewan penguji, UNJ, Selasa (28/5). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) Ruslan Irianto Simbolon meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen SDM setelah mempertahankan disertasinya saat Sidang di depan dewan penguji, kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (28/5/2019) lalu.

Doktor Ruslan Irianto sukses menyabet gelar dengan yudicium Cum Laude setelah berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Pola Hubungan Industrial pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Tbk Jakarta.”

BACA JUGA: Waketum MUI: Ibu Ani, Tokoh yang Menginspirasi Perempuan Indonesia

Ditemui usai wisuda, Pria kelahiran Medan, 14 Mei 1961 yang akrab disapa Irianto itu merasa bahagia menyandang gelar Doktor Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Irianto yg masa kecilnya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan hingga lulus SMP. Dukungan penuh kedua orang tuanya sejak menjalani pendidikan sarjananya (S1), akhirnya kini membuahkan hasil yang membanggakan.

BACA JUGA: Berita Duka: Ibu Ani Yudhoyono Wafat

BACA JUGA: Hari Lahir Pancasila di Bulan Puasa, Perkuat Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan

“Sewaktu sStudi S1, saya tidak pernah mengalami kesulitan biaya alias lancar-lancar saja karena disupport oleh kedua orang tua. Walaupun saat itu saya sudah mulai bekerja sebagai PNS di Kemnakertrans (Tamat SMA langsung bekerja),” kata putra dari pasangan pahlawan Mangara Monang Simbolon dan Martha Tobing yang keduanya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan itu.

Irianto memiliki banyak pengalaman saat berkuliah di program S3, terutama pengalaman dalam membagi waktu antara kuliah dengan tugasnya sebagai Staf Ahli Menaker saat ini.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Setuju Usul Gerindra Dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Rusuh 22 Mei

“Saya pastikan itu tidak mudah. Makanya setiap hari Jumat & Sabtu diusahakan tidak ada acr kegiatan pertemuan apa pun, meskipun acara di hari Jumat & Sabtu cukup banyak. Hari Jumat sore & Sabtu saya pakai untuk kuliah, mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB," kata suami dari Ir. Nurani Nirmawati Siborutorop dan ayah dari Randi Romariotua Hasiholan Simbolon, SE, B.Sc (alumni UI & Univ. Groningen Belanda) itu.

Hadir dalam ujian promosi Doktor Ruslan Irianto Simbolon di antaranya mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Fahmi Idris dan Prof. Bomer Pasaribu; mantan Menteri Tenaga Kerja/Menteri Perumahan Rakyat, Theo L Sambuaga; anggota DPR RI Effendi Simbolon; para pengusaha dari perusahaan Toyota; Bank Danamon; Astra; Adaro, Musim Mas, Cocacola, Cargill, Freeport, Sinarmas; Binus; para pejabat eselon I, II dan III Kemnaker/Instansi; Dewas & Direksi BPJS Ketenagakerjaan, Khairul Ketua Serikat Pekerja PT TMMIN (Toyota); Idrus Ketua PP SP LEM SPSI dan pengurus serikat pekerja/buruh lainnya serta keluarga.

Irianto menyebut ada empat manfaat yang diperoleh dengan keterlibatan pekerja dalam setiap pengambilan keputusan di perusahaan. Pertama, meningkatkan kualitas kehidupan pekerja; kedua, penggunaan tenaga kerja yang lebih efektif; ketiga, menampung minat dan kepentingan pekerja; keempat, meningkatkan komitmen pekerja dan pemberi kerja guna meningkatkan kinerjanya.

“Ini (keterlibatan pekerja-red) penting supaya pekerja merasa memiliki perusahaan dan selalu bertanggung jawab atas perusahaan,” ujar mantan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker ini.

Irianto yang mengawali PNS di Kemnakertranskop th 1980 itu berpendapat pengelolaan hubungan ketenagakerjaan terkait erat dengan produktivitas pekerja dan perusahaan. Masih banyaknya unjukrasa dan pemogokan di Indonesia sampai saat ini karena tidak adanya hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha.

“Hubungan ketenagakerjaan yang baik akan meningkatkan produktivitas nasional, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Terkait hal tersebut, Irianto meminta pemerintah agar selalu terlibat dalam menyelesaikan masalah hubungan industrial. “Pemerintah dituntut agar dapat menyusun regulasi yang dapat membangun hubungan industrial dan ketenagakerjaan yang baik dan berimbang,” katanya.

Irianto menjelaskan dalam membangun hubungan industrial yang harmonis dengan pekerjanya, perusahaan diminta menyediakan “keranjang hadiah” untuk para pekerja. Khususnya bagi pekerja yang memiliki ide-ide mampu menekan biaya produksi.

“Keranjang hadiah itu diserahkan langsung oleh pimpinan tertinggi perusahaan, “ ujar alumnus S1 Universitas Krisnadwipayana dan S2 Universitas Krisnadwipayana Jakarta tersebut.

Sementara untuk memelihara kesinambungan serikat pekerja dalam proses perundingan kolektif, pihak perusahaan hendaknya memberikan ruang secara proporsional kepada pekerja untuk mengikuti kegiatan perundingan di perundingan serikat pekerja.

Irianto menegaskan, hubungan industrial di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Tbk Jakarta (TMMI) sangat harmonis.

“Perusahaan ini telah menjalankan sistem hubungan kerja industrial yang sangat bagus. Tidak pernah ada unjukrasa dan pemogokan pekerja/ buruh di perusahaan ini,” kata dia.

Irianto berharap, perusahaan lain di Indonesia harus mengadopsi cara PT TMMIN dalam membangun hubungan industrial yang harmonis.(fri/jpnn)


Biodata Ruslan Irianto Simbolon

1980--Mulai PNS Kemnakertrans 1980
1988--Kepala Seksi Pengupahan
1994--Kasubdit Pengupahan merangkap Wk. Sekretaris/Anggota Dewan Penelitian Pengupahan Nasional
2004--Kasubdit Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama Ditjen PHI & Jamsos
2006--Kapus Humas/Jubir Kemnakertrans
2007--Direktur Persyaratan Kerja PHI Jamsos
2012--Dirjen PHI Jamsos
2015-skrg--Staf Ahli Menaker Bidang Hubungan Antar Lembaga

Pengalaman
2012-2016--Ketua Dewan Pengarah/Pendiri Lembaga Sertifikasi Profesi-Profesi Hubungan Industrial (LSP-PHI)
2016-skrg--Ketua Pengawas Perkumpulan LSP-PHI
2017-2020--Dewan Kehormatan DPP Asosiasi Mediator Hubungan Industrial
2007-2022--Kabid SDM dan Tenaga Kerja Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI)
2018-2023--Angota Badan Pembina Ikatan Keluarga Besar Alumni Unkris, Jakarta (IKEBA-UNKRIS) priode 2018-2021.
Sering menghadiri Konferensi, Seminar & Pertemuan Ketenagakerjaan & Ekonomi di berbagai Negara.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waketum MUI: Tolak Tuntutan Referendum


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler