jpnn.com - ANDAI polisi penegak Peraturan Daerah alias Satpol PP bisa bekerja baik, mungkin kerusuhan di MP Club Pekanbaru, Riau tidak perlu terjadi. Begitulah kata anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga.
Politikus PDIP ini mengaku mendukung aksi protes Aliansi Mahasiswa Pekanbaru (AMPER). Ia mengatakan, aksi berujung anarkis itu sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat pada kinerja Satpol PP.
''Harusnya Satpol PP berani tegakan Perda dilapangan. Pengusaha jangan seenaknya saja,'' kata Jhon seperti yang dilansir Pekanbaru Pos (Grup JPNN.com), Selasa (17/3).
''Ini bentuk ketidakpuasan masyarakat pada kinerja Satpol PP, tak maksimal menegakan Perda,'' ketusnya.
Dengan tindakan nyata men-sweeping lokasi hiburan malam, secara tidak langsung aksi AMPER menyelamatkan para penerus bangsa di kota ini.
Jhon juga meminta ketegasan Walikota Pekanbaru, Firdaus perihal maraknya tempat hiburan malam yang diduga melanggar Perda.
''Kalau dampaknya buruk bagi anak-anak Pekanbaru, tutup saja tempat hiburan itu. Apalagi kalau tempat hiburan itu tak memiliki izin,'' katanya.
BACA JUGA: Tutup Saja Tempat Hiburan Malam, Ada Narkoba di Sana
Memang tidak semua tempat hiburan menjadi kedok lokasi maksiat. Namun Ketua MUI Pekanbaru Prof Mahdini MA, mengimbau Pemko Pekanbaru berhati-hati saat menetapkan pajak.
''Tidak semua pajak bisa dihalalkan,'' kata Mahdini.
''Pemko Pekanbaru harus berani memberikan teguran keras pada pelaku usaha yang menyalahi aturan,'' tambahnya.
Memang pajak hiburan diakui menambah PAD Pekanbaru. Namun jika ada yang lebih baik dari pajak tempat hiburan malam, Pemko diminta lebih menseriusinya lagi.
''Sampai kapan pemerintah kita akan menerima pajak seperti itu, yang haram dan halal jadi satu,'' ujar Mahdini. (kho/dre/awa/jpnn)
BACA JUGA: Pemilik Hiburan Malam: Ini Pemerasan, Ujung-ujungnya Minta Duit
BACA JUGA: Pengusaha Hiburan Malam, Wali Kota Saja Dikibuli, Apalagi Satpol PP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Lihat Panen Raya, Jokowi ke Indramayu
Redaktur : Tim Redaksi