jpnn.com, JAKARTA - Insiden rusuh terjadi di Kabupaten Lahat, pada Rabu (27/6) kemarin. Keributan terjadi di depan kantor Panwaslu setempat oleh sejumlah massa yang mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, tak seharusnya rusuh itu terjadi. Apalagi ada sejumlah polisi terluka karena kena lemparan batu.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Sebut Ada Elite Gemar Menggerutu, Sindir SBY?
"Saya menyayangkan ya, kan mekanisme sudah diatur kalau tidak puas bisa lapor ke MK (Mahkamah Konstitusi) jadi ada salurannya,” kata dia di Mabes Polri, Kamis (27/6).
Setiap pasangan calon atau tim sukses harusnya bisa menjaga keamaan, bukannya menggerekan massa untuk anarkis.
BACA JUGA: Pilkada Serentak 2018: PDIP Klaim Menang di 6 Provinsi
"Ya kalau tidak puas (dengan hasil pencoblosan) melapor ke MK, jangan seperti itu,” sambung Setyo.
Sementara itu, ketika disinggung soal kelanjutan penanganan aksi ricuh itu sendiri, Setyo mengaku belum mendapatkan laporan.
BACA JUGA: Unggul di Pilkada 10 Provinsi, PAN Semakin Pede Sambut 2019
"Kami sedang data lagi karena kejadian tasi malam dan belum mendapatkan laporan terakhir," pungkasnya
Diketahui massa aksi yang menamakan dirinya Masyarakat Kabupaten Lahat itu berdemo karena menuntut keasilan hasil Pilkada Bupati Kabupaten Lahat. Mereka menduga ada manipulasi hasil dari petugas. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemenang Pilkada Jangan Berpikir Jabatan untuk Raih Kekayaan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan