Dalam surat yang diterima, warga juga diminta mengosongkan rusun paling lambat 15 Juni 2011 mendatang
BACA JUGA: Perempuan Hamil Ditemukan Gantung Diri
Sebelumnya, warga sejak beberapa tahun lalu, mengaku sudah lama mendengar akan ada pengosonganBACA JUGA: Foke Gerah dengan Tawuran
Pasalnya, tidak terbukti"Terus terang kami kaget dengan adanya surat pemberitahuan pengosongan itu
BACA JUGA: Warga Tutup Akses TPA Cipayung
Habis kesannya mendadakTapi mau gimana lagi, kami di sini nyewa," ujar Alex Candra, salah satu penyewa rusun Pluit, Senin (25/4) kemarin.Pria yang tinggal di Blok NB Lantai 4 itu mengaku membayar sewa Rp 775 ribu per bulanSewa itu, belum termasuk air dan listrikDia mengaku sudah nyaman tinggal di rusun sejak 1988 silamPihaknya berharap ada kelonggaran waktu sebelum dilakukan pengosongan"Kalau bisa, tenggang waktu pengosongan, jangan satu setengah bulanTapi lebih dari itu," harapnya.
Selain itu, Alex meminta agar Jakpro memberikan sosialisasi kepada wargaHal itu agar warga bisa mempersiapkan diri, menyiapkan uang, untuk mencari rumah pengganti"Diberikan waktu yang cukup, sebab tidak mudah mencari rumahApalagi buat mereka yang telah berkeluarga," pungkasnya.
Pantauan media ini, penghuni di rusun tersebut tidak seratus persen menyewa sejak awalNamun ada juga yang membeli secara over dari penghuni sebelumnyaContohnya Herlina, 28, yang tinggal di Blok NR nomor 204Ibu dua orang anak itu mengaku membeli over dari penghuni sebelumnya, setahun lalu.
"Saya beli Rp 20 juta tahun kemarinBeli hak menempati sajaBayar sewa kepada pengelola tetap, Rp 1.030.000 per bulan," bebernya"Saya harap, dikasih tenggang waktu yang lamaTidak 2,5 bulan," harapnya lagi.
Hal yang sama juga dilakukan Urip, 40, warga Blok NR nomor 404Dia sudah tiga tahun lalu beli over, seharga Rp 15 juta"Selain membeli, saya juga bayar sewaRp 730 ribu per bulan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di dekat pintu masuk rusun Pluit, pihak PT Jakpro tampak membangun posko pengaduanPosko itu mudah terlihat, karena terbuat dari tenda berwarna putihMenurut Muklis, salah satu petugas, posko sengaja dibangun untuk menampung aspirasi warga"Aspirasi warga juga kami tampung," bebernya.
Terpisah, Juru Bicara PT Jakpro, Agusfian mengatakan, adanya warga yang minta toleransi waktu merupakan hal yang lumrahDia menganggap itu sebagai dinamikaNamun, hal itu tetap akan diperhatikanTerkait rencana pembongkaran rusun, ia menyebut dikarenakan bangunan sudah berumur lebih dari 25 tahunKarena itu, perusahaan akan melakukan penataan, yang berpatokan pada rencana tata ruang dan wilayahSekaligus memenuhi spesifikasi teknis terkait pengadaan konstruksi bangunan tahan gempa.
"Selain itu, letak rusun yang berada di Jakarta Utara, sangat rentan akan intrusi air lautItu sangat mempengaruhi kondisi bangunanKalau ada gempa, rawan robohApalagi bangunan saat dibuat tidak memakai konsep tahan gempa," bebernya(dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 96 Pelajar Depok Tak Lulus Unas
Redaktur : Tim Redaksi