jpnn.com, SIDENRENG RAPPANG - Dua narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan bentrok.
Perkelahian yang kabarnya hanya dipicu hal sepele ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita, Selasa (28/3). Duel terjadi salah seorang warga rutan, Muh Ismunandar (kasus penganiayaan) tidak terima dengan perkataan Popo (kasus narkoba), yang berteriak dengan kata-kata tidak mengenakkan.
BACA JUGA: BPBD: Status Tanggap Darurat di Madina Sampai 7 Hari
Suasana di rutan juga ikut memicu emosi. Kelebihan kapasitas menjadi salah satu faktor rawannya gesekan di antara mereka. Saat ini, penghuni rutan mencapai 325 orang. Padahal idealnya hanya 220 orang.
“Kami sudah redam dam mendamaikan keduanya. Ini hanya dipicu persoalan sepele,” ungkap Kepala Keamanan Rutan Klas IIB Sidrap Muh Sultan seperti dikutip dari Berita Kota Makassar, Rabu (29/3).
BACA JUGA: Mistis! Begitu Panggil Nama Bapak, Jasadnya Muncul
Menurutnya, untuk menghindari meluasnya pertikaian, kedua pelaku kemudian ditempatkan di sel khusus selama beberapa hari ke depan.
“Kami sudah masukkan keduanya secara terpisah ke dalam sel khusus. Mereka berada di situ selama sebulan. Kami berikan hukuman khusus kepada keduanya agar tidak mengulangi lagi perbuatannya,” jelas Sultan.
BACA JUGA: Beli Cokelat di Minimarket, Begitu Dibuka Ada Ulatnya
Dia mengakui, perkelahian antarpenghuni di Rutan Sidrap kerap terjadi. Kelebihan warga binaan menjadi alasan klasik seringnya mereka berkelahi.
“Saat ini kami membina tahanan sudah mencapai 325 orang. Untuk kamar besar itu dihuni antara 23 hingga 25 orang tahanan. Sementara kamar kecil kita isi 13 hingga 15 orang. Idealnya, kalau kamar besar cukup diisi 12 orang saja. Kalau kamar kecil normalnya lima orang satu ruangan. Tapi apa boleh buat, sudah over," terangnya.
Mansur, Kepala Rutan Sidrap yang dihubungi terpisah, mengakui kesalahpahaman di kalangan warga binaan sering terjadi karena persoalan sesaknya penghuni. Pihaknya sudah tidak bisa lagi melakukan pengiriman tahanan ke Bollangi, Kabupaten Gowa karena tempat di sana juga sudah kelebihan kapasitas.
“Kami tidak bisa lagi memindahkan tahanan ke Bollangi, karena sudah melebihi kapasitas juga. Intinya, kami berusaha redam saja atau mendamaikan para tahanan jika terjadi perkelahian agar tidak meluas,” ujar Mansyur. (ady/rus/b/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Selingkuh, Cinta Berlabuh ke Adik Ipar
Redaktur & Reporter : Adek