jpnn.com - TERNATE – Dinas Pasar serta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, menertibkan pedagang yang berjualan di atas trotoar depan Pasar Higienis Bahari Berkesan hingga depan Terminal Kie Raha.
Penertiban itu sempat mendapat perlawanan dari ratusan PKL. Petugas dan PKL sempat beradu mulut, karena PKL ngotot tidak mau ditertibkan. Sebagian PKL bahkan membuang barang dagangan mereka di jalan, sebagai ungkapan protes. Aksi ini sempat membuat arus lalulintas macet, sehingga kendaraan terpaksa mengambil rute lain.
BACA JUGA: Ground Breaking Pengembangan Bandara Semarang Terlaksana
Pedagang mengajukan syarat pemkot menyediakan lokasi untuk mereka berjualan di dalam pasar, jika mereka dilarang berjualan di trotoar. Setelah sempat beradu mulut, akhirnya pedagang mau berdialog dengan pemkot, yang diwakili sejumlah petugas. Kemudian sejumlah perwakilan pedagang, menemui Kadis Pasar Tamrin Alwi di kantornya.
Kepada Malut Post (JPNN group), Tamrin mempersalahkan pedagang yang berjualan di lokasi terlarang. “Ini persoalan klasik, tak ada kesadaran dari pedagang,” tegas Tamrin.
BACA JUGA: Kecelakaan Speedboat, 9 Penumpang Terluka
Di satu sisi, petugas juga memicu pedagang tetap berjualan di trotoar. Pasalnya setiap hari petugas menarik retribusi dari pedagang. Ini membuat pedagang merasa dilegalkan, sehingga mereka tetap berjualan meskipun sebelumnya juga pernah dilakukan penertiban.
Saat ditanya soal ini, Tamrin membenarkan bahwa petugasnya tetap menarik retribusi kepada pedagang yang berjualan di trotoar. “Petugas memang menarik retribusi kepada mereka,”akunya.
BACA JUGA: Tebing 30 Meter Longsor, Enam Tewas
Kondisi ini disesalkan sebagian warga, sebab pemkot terkesan ‘bermuka dua’. Di satu sisi mereka menganggap berdagang di trotoar menyalahi aturan, namun tetap saja menarik retribusi.(tr-06/tr-07/onk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Jerat Pemborong Rukan Ambruk jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi