Rutin Minum 4 Minuman Herbal Alami Ini, Asam Lambung Bakalan Tidak Berkutik

Kamis, 04 Agustus 2022 – 08:40 WIB
Ilustrasi kunyit. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ASAM lambung yang sering melonjak drastis merupakan awal dari penyakit mag.

Asam lambung yang sering melonjak drasti bisa diakibatkan karena beberapa hal.

BACA JUGA: 10 Makanan Lezat yang Menjadi Pemicu Naiknya Asam Lambung

Mulai dari sering mengonsumsi makanan pedas, hinggat terlalu stres.

Buah, makanan dan minuman bisa membantu menurunkan asam lambung.

BACA JUGA: Atasi Nyeri Tukak Lambung dengan 9 Herbal Alami Ini

Namun, beberapa minuman herbal alami ini ternyata sangat baik dalam membantu menurunkan asam lambung.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: 3 Buah Sehat dan Lezat Ini Bikin Asam Lambung Mudah Naik

1. Jahe

Zat fenolik pada jahe diyakini bisa meredakan iritasi pada saluran cerna dan mencegah kontraksi otot lambung.

Hal ini bisa mengurangi risiko naiknya asam lambung kembali ke kerongkongan.

Artinya, kemungkinan refluks asam lambung bisa dihindari dengan konsumsi jahe.

2. Akar manis

Tanaman lainnya yang bisa diolah menjadi minuman herbal alami penyakit asam lambung adalah licorice alias akar manis.

Tanaman ini digunakan untuk mengatasi penyakit yang beragam, dari pilek hingga gangguan pencernaan seperti penyakit hati dan refluks asam lambung.

Licorice bekerja dengan menenangkan lapisan lambung serta meredakan peradangan dan nyeri ringan akibat paparan asam lambung terus-menerus.

3. Kunyit

Kunyit kini lebih banyak digunakan untuk mengatasi nyeri ulu hati akibat heartburn, luka lambung, dan radang saluran cerna.

Sebuah studi pada 2019 menunjukkan khasiat kunyit sebagai obat alami asam lambung dan peradangan pada kerongkongan (esofagitis).

4. Madu

Madu diyakini berpotensi menjadi obat alami penyakit asam lambung serta membantu melegakan kerongkongan yang nyeri akibat peradangan.

Herbal alami ini dinilai kaya manfaat karena mampu bekerja sebagai zat antioksidan, antiradang, hingga antibakteri.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler