RUU Ekstradisi Ditunda, Rakyat Hong Kong Tetap Demonstrasi

Minggu, 16 Juni 2019 – 22:23 WIB
Demonstrasi warga Hong Kong menentang RUU Ekstradisi ke Tiongkok. Foto: Kyodo News

jpnn.com, HONG KONG - Aksi massa besar-besaran yang dilakukan penduduk Hong Kong membuahkan hasil. Pembahasan RUU ekstradisi dihentikan sementara. Tapi, perjuangan belum usai hingga RUU kontroversial itu dicabut sepenuhnya.

Carrie Lam harus menyerah. Setidaknya untuk saat ini. Kemarin, Sabtu (15/6) chief executive Hong Kong itu terpaksa mengubah sikap. Dalam sesi konferensi pers, Lam berkata bahwa pembahasan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi akan dihentikan sementara. Padahal, sebelumnya dia kukuh melanjutkan pembahasan meski banyak yang menentang.

BACA JUGA: Elite Hong Kong Ikut Menolak RUU Ekstradisi

Pemimpin 62 tahun itu mengungkapkan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan perbedaan. Kenyataannya, massa tetap turun ke jalan dengan jumlah massif. Itu adalah aksi terbesar sejak Hong Kong diserahkan Inggris ke Tiongkok 1997 lalu. Kericuhan tak terelakkan sehingga banyak yang luka-luka, termasuk pekerja media.

"Saya sedih mengetahui kenyataan itu," terang chief executive Hong Kong ke-4 tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

BACA JUGA: Warga Hong Kong Siapkan Demonstrasi Lebih Besar Pekan Depan

BACA JUGA: Elite Hong Kong Ikut Menolak RUU Ekstradisi

Karena itulah, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menangguhkan pembahasan RUU. Seharusnya pembahasan kedua di parlemen dijadwalkan bulan ini. Lam juga berjanji untuk berkomunikasi lagi dengan semua sektor masyarakat dan mendengar berbagai pandangan sebelum melanjutkan pembahasan.

BACA JUGA: Hujan Batu

"Kami tidak berniat menetapkan batas waktu untuk hal ini," terangnya. Pemerintah akan melapor dan berkonsultasi dengan komite keamanan dewan legislatif lebih dulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Informasi penangguhan pembahasan RUU itu pertama muncul di media-media Tiongkok seperti South China Morning Post, Now TV, TVB, dan RTHK. Semuanya mengutip sumber di pemerintahan Hong Kong. Dilaporkan bahwa Lam menggelar rapat Jumat malam (14/6) dengan para penasihatnya. Di lain pihak, para pejabat di Tiongkok juga menggelar rapat serupa di Shenzhen untuk memetakan situasi.

Penangguhan pembahasan itu tak membuat demonstran dan para pendukungnya berhenti. Rencana aksi besar-besaran hari ini (16/6) tetap bakal dilangsungkan. Mereka tidak akan berhenti hingga Lam mencabut RUU tersebut, bukan sekadar menangguhkan. Lam kemarin dengan tegas menolak mencabut sepenuhnya. Menurut dia, itu akan membuat publik berpikir bahwa RUU tersebut diusulkan tanpa dasar.

"Menangguhkan artinya berhenti sementara dan akan dilanjutkan nanti. Yang kami inginkan adalah penarikan. Kami tidak terima," tegas Minnie Li, dosen di Education University Hong Kong. (Siti Aisyah/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demonstrasi Lumpuhkan Hong Kong


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler