jpnn.com, JAKARTA - Muhammad Ryano Satrya Panjaitan secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Senin (4/4/2022).
Ryano akan mengikuti perhelatan Kongres XIV KNPI yang rencananya digelar tanggal 8-10 April 2022 di Jakarta.
BACA JUGA: Jelang Kongres KNPI, 3 Figur Ini Resmi Mendaftar jadi Caketum
"Bismillah, saya siap untuk berkompetisi secara sehat, fair dan demokratis sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan secara organisasi oleh DPP KNPI,” kata Ryano seusai mendaftar yang didampingi pimpinan OKP, DPD KNPI Provinsi dan #SahabatRyano.
Dia berharap semoga Organisasi Kepemudaan di tingkat nasional bersatu untuk menyukseskan Kongres penyatuan tersebut.
BACA JUGA: Soal Motif Azis Samual Suruh Debt Collector Hajar Ketum KNPI, Begini Jawaban Polisi
“Saya berharap kali ini menjadi Kongres penyatuan dan mengakhiri polemik selama ini. Kita harus menjadi pemuda yang kuat, dan untuk mewujudkan itu kita harus bersatu. Pemuda Solid - Indonesia Bangkit,” ujarnya.
Untuk diketahui, Ryano Panjaitan saat ini menjabat sebagai Presiden Perserikatan Organisasi Kepemudaan Nasional (Poknas).
BACA JUGA: Jelang Kongres Penyatuan KNPI, Devanda Galang Kekuatan
Selain sebagai Presiden Poknas, Ryano juga merupakan Pengusaha Muda yang sukses. Panggilan jiwa mendorongnya ingin ikut memajukan dunia kepemudaan.
Selain berkomitmen menyatukan KNPI, Ryano juga memiliki ciri khas sebagai aktivis yang bergerak di dunia bisnis.
Dia menggagas dan mengusung Visi Activistpreneur, sebuah ide untuk mendorong aktivis muda memiliki kemandirian ekonomi dan tidak sekadar mengejar politik kekuasaan/jabatan, yang berujung pada pragmatisme (politik transaksional).
Dia ingin mendorong spirit pergerakan pemuda sebagai agen transformasi di era 4.0 menuju society 5 0.
Ryano berharap gagasan itu jadi diskursus publik guna mendorong transformasi politik kekuasaan menuju politik kesejahteraan dalam memajukan Indonesia menuju Satu Abad Republik Indonesia di 2045. Bahkan ide itu dijadikan buku dan sedang dalam proses cetak.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari