Saat Densus 88 Bersenjata Datang, Mahasiswa Berhamburan

Senin, 04 Juni 2018 – 12:52 WIB
Personel Densus 88 Antiteror. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Densus 88 Antiteror menggeledah Gelanggang Mahasiswa Fisipol Unri (Universitas Riau) di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Sabtu (2/6). Sehari setelah penggeledahan, suasana Gelanggang Mahasiswa itu begitu sepi.

Tak ada kegiatan mahasiswa di tempat ipenangkapan tiga orang terduga teroris. Hanya seorang pengurus yang terlihat sedang melakukan pekerjaan di salah satu ruangan.

BACA JUGA: Bos Terduga Teroris di Unri Sudah Ditembak Mati

Seorang mahasiswa Sahadatu Chandra (20) menjelaskan, peristiwa penangkapan itu masih terekam jelas di benakanya. Pada saat itu, tim penggeledah pihak kepolisian datang sejak pukul 12.00 siang. Melihat hal itu sebagian mahasiswa di sana berlari karena kaget di saat petugas menenteng senjata lengkap.

"Sempat kaget karena pada saat itu kami ramai di sini," kata Sahadatu Chandra.

BACA JUGA: DPRD Riau Berencana Terapkan Sistem Keamanan Berlapis

Pegawai di Sekretariat Fisipol itu mengatakan, sungguh tak menduga terhadap salah seorang terduga teroris berinisial K yang ditangkap Detasemen Khusus 88 itu. "Kami tak menduga kalau dia terlibat. Karena dia orangnya baik kepada mahasiswa," tuturnya.

Dikatakannya lagi, K merupakan alumni Unri yang kesehariannya menyambung hidup dengan berjualan telur gulung kepada mahasiswa di sana. "Semua jurusan di sini pasti tahu dengan dia," kata Sahadatul Chandra.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Mengecam, Rektor Unri Apresiasi Densus 88

Selama bulan puasa Ramadan, baik saat berbuka dan sahur, ia selalu menjajakan dan menjual telur gulung kepada mahasiswa yang ada di Unri. Dalam satu tusuk, telur gulung yang dijual K senilai Rp1.000. Bahkan saat mahasiswa ada kegiatan dan rapat bersama, K selalu banjir pesanan.

BACA JUGA: Bos Terduga Teroris di Unri Sudah Ditembak Mati

"Dia membuatnya di gerai mahasiswa. Kadang dalam satu hari dia belanja satu papan telur hingga dua papan,"cerita Sahadatu Chandra.

Ia juga mengatakan, kepribadian K sangat baik. Jika mahasiswa tidak memiliki uang atau kiriman belanja belum datang dari orangtua K selalu memberikan. Karena itu, dia mengaku tak menduga dan tak mengira sama sekali K dibekuk Densus 88.

"Dia belum berumah tangga. Dia kadang tidur di gerai mahasiswa dan terkadang di home stay kawasan ini," ungkapnya.

Sebelum dilakukan penangkapan terhadap K, memang pada malam harinya ia melihat dua lelaki yang tidak dikenalnya masuk ke gedung lantai atas Fisipol. "Saya melihat orangnya. Tapi saya tidak kenal, karena tempat ini selalu kosong," tuturnya lagi.

Sementara itu seorang petugas sekuriti kampus Unri, April Madi mengatakan, K dikenalnya seorang lelaki yang arogan. "Ya, kadang kami saat menyapa tengah malam, jika lewat, selalu bilang dengan nada begitu tinggi," ujarnya. (man)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Kalimat Kapolda Riau Tanggapi Kritik Fahri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler