Saat Digoda Para Bule Wanita, Kembaren Michael Jackson Bilang Begini

Kamis, 17 Maret 2016 – 06:50 WIB

jpnn.com - Tak selamanya copy paste itu buruk. Damiaen Belay ini justru menikmati hidup sebagai penjiplak bintang pop yang sudah meninggal. Senang sebagai penghibur tapi harus waspada dari godaan penonton.

Begitu pria berbobot 50 kg itu memperkenalkan diri saat berjabat tangan dengan Jawa Pos Radar Bali. Hampir tiga tahun pemuda asal Manado, Sulawesi Utara, ini jadi primadona Camplung Tanduk.

BACA JUGA: Kantor Gubernur Ganteng Didemo Ratusan Petani dan Suku Anak Dalam

Sosok lulusan SMA dan pernah bekerja di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado selama setahun ini cukup berliku jalan hidupnya. Tahun 2012, anak kedua dari lima bersaudara itu nekat mengadu hidup di Bali.

Tiba di Bali, pria asal Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Ambon, ini tak langsung menari. Dia sempat mengais rezeki dari berjualan minuman keliling di pantai. Beberapa bulan setelahnya, Damiaen mengambil kerja serabutan. Sejak Juli 2012, pemilik rambut kriwil itu menjadi Michael Jackson setiap malam di Bottoms Up Bar.

BACA JUGA: Duh, Separuh Anak di Kabupaten Ini Bertubuh Pendek

Hingga tahun 2013, siangnya dia tetap keliling menjajakan minum sembari mengajar les menari ala Jackson bagi anak-anak kaum ekspatriat. Kenapa memilih Michael Jackson?

“Karena semua orang di dunia sangat merindukan kehadiran sang bintang,” jawabnya singkat seperti dilansir Bali Express (Grup JPNN).

BACA JUGA: Razia Diwarnai Perlawanan Napi, Apa Hasilnya?

Juga karena almarhum dinilai peduli dengan kaum bawah. Kecintaan Damiaen terhadap artis kelahiran Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 silam, yang memulai karir bernyanyi pada usia lima tahun itu.

“Aku suka bukan hanya karena dance-nya. Aku suka semua tentang dia. Aku jadi Michael, meniru dia untuk bikin orang bahagia,” ucapnya melawan bising suara house music.

Ditanya tentang di mana belajar menari ala Michael Jackson dia cukup mempelajari secara otodidak.

“Sendiri. Otodidak. Lihat dari CD dan video-video MJ di youtube,” terangnya.

Menariknya, Damiaen kukuh ingin mempertahankan nama baik sang idola. Saat digoda tentang para bule wanita penggila Michael Jackson yang dengan mudah bisa dikencaninya, pria kelahiran 8 Mei 1986 itu menjawab tobat.

“You may love me the same like you love Michael Jackson. But please, and please not be over. You are just only fans but not my a girlfriend. I love you cause you are fans. Thank you very much for you loving me,” tegasnya.

Bagi Damiaen cukup sekali kekeliruan itu terjadi. Karena kini pacar pertamanya adalah panggung, maka sebisa mungkin dia akan menjaga nama baik Michael Jackson, sekaligus dirinya sendiri.

“Dulu pernah sekali ngikutin permintaan tamu sampai mabuk nggak terkontrol. Jadi, setahu tamu itu yang diajaknya happy-happy bukan Damiaen, tapi Michael Jackson. Aku nggak mau hal itu terulang,” paparnya.

Untuk jaga-jaga, Damiaen sama sekali tak menyentuh alkohol saat kerja. Merokok pun dia tidak. Yang paling dihindarinya adalah makan malam.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, pria yang dibayar Rp 100 ribu per sekali tampil di Bottoms Up Bar itu mengaku sangat takut gemuk.

“Aku ingin menari sampai umur 40 tahun. Puji Tuhan wajahku yang sekarang mirip dengan Michael Jackson. Kalau tambah gemuk, nanti nggak mirip lagi,” keluhnya sambil mengembungkan pipinya seolah-olah gemuk.

Usut punya usut ternyata alasan di balik belum menikahnya Damiaen lantaran dirinya takut dilarang menari oleh sang istri.

“Kalau punya istri nanti nggak boleh nari,” candanya.

Untuk menyambung hidup, Damiaen juga memenuhi undangan tampil di beberapa tempat di Kuta dan sekitarnya. Prinsipnya, artis murah yang penting job lancar.

Sky Garden, Paddy’s Pub, Bounty, The Legend Bar  Legian, Kumala Pantai, Discovery Shopping Mall Bali, dan Kuta Beach adalah beberapa tempat yang sering mengundang Michael Jackson asal Manado tampil. Sekali tampil dia dibayar Rp 250 ribu di Discovery Shopping Mall Bali. Terendah, Rp 100 ribu.

Seperti yang diterimanya dari Sky Garden, tempat hiburan malam terbesar di Bali. Miris. Damiaen justru dibayar Rp 2 juta sekali tampil oleh sebuah tempat di daerah Petitenget, Badung.

Sayangnya, ia lupa nama tempat tersebut. Untuk menyambung hidup di tanah rantau, Damiaen juga menawarkan cangkir bergambar dirinya bersanding dengan Michael Jackson. Sekilas, bagai pinang dibelah dua. Harganya Rp 100 ribu per buah.

“Baju-baju itu aku desain sendiri. Kerja sama dengan tukang jahit,” terangnya semangat sambil mengonfirmasi permintaan pertemanan penulis via facebook. Dijelaskannya bahwa Michael Jackson telah mewariskan segudang teknik tampil di atas panggung kepada dunia. Salah satunya teknik menari hingga kemiringan 45 derajat.

“Ada sepatu khusus untuk itu. Aku punya. Tapi hari ini nggak bawa,” imbuhnya.

Ke depan, Damiaen ingin membentuk Michael Jackson Lover di Bali. Namun diakuinya jalan untuk mewujudkan cita-cita itu cukup berat. Anak-anak bule yang dilatihnya menari sebagian besar tak menetap di Bali. Sementara penduduk lokal Bali sendiri kurang tertarik dengan sosok yang dianggap telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni melalui Black or White, Beat It, Billie Jean, Thriller, dan Scream. Terang Damiaen, sejak 1998, Michael Jackson Lovers (MJL) Indonesia telah terbentuk di Jakarta. Komunitas penggemar Michael Jackson (MJ) tersebut dirintis oleh Fadli Fuad, seorang Michael Jackson impersonator yang kini lebih dikenal dengan panggilan Fadly Jackson.

Di samping untuk hidup, Damiaen terus mengasah kemampuannya agar benar-benar menjelma Michael Jackson sejati. Tahun 2015 silam, ia mengikuti acara asli atau palsu di Trans 7. Hasilnya, bisa ditebak. Damiaen Belay Jackson disanjung. Tapi, untuk survive dia tetap harus mengandalkan berkah dari satu panggung ke panggung lainnya. Setidaknya untuk 10 tahun ke depan sebelum pensiun jadi orang lain.(bali express/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Bupati Ini Ingin Beli Narkoba Satu Kapal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler