Saat Ini Ada 21 Ribu Pasien Skizofrenia di Surabaya

Senin, 14 Januari 2019 – 20:00 WIB
Ilustrasi Skizofrenia. Foto: Pixabay

jpnn.com - PENDERITA skizofrenia atau gangguan mental masih membutuhkan perhatian lebih. Bukan hanya dari petugas kesehatan, melainkan juga masyarakat di sekitar penderita.

Menurut dokter spesialis kejiwaan di RSJ Menur Surabaya dr Lila Nurmayanti SpKJ, banyak keluarga yang tidak langsung membawa pasien yang memiliki gejala gangguan kejiwaan ke layanan kesehatan jiwa.

BACA JUGA: Tiap Hari 300 Pasien jadi Penghuni Rumah Sakit Jiwa

''Ada pasien yang sudah dipasung selama 15 tahun baru dibawa ke sini (RSJ Menur, Red),'' ujar Lila.

Bahkan, lanjut dia, ada pula keluarga yang membawa pasien ke dukun karena kebiasaannya yang sering berhalusinasi. Misalnya, dapat melihat makhluk halus.

BACA JUGA: Perhatikan Ciri-Ciri Skizofrenia Ini

Di RSJ Menur, jumlah penderita skizofrenia mencapai 21.445 orang pada periode Januari-September 2018.

Dari jumlah tersebut, 1.166 pasien dirawat di IGD. Sisanya atau 1.458 orang masuk ruang inap.

BACA JUGA: Orang Dengan Skizofrenia, Pernah Tanpa Busana Muter Kampung

Pasien rawat inap biasanya mengalami gangguan jiwa yang sudah tidak mampu lagi beraktivitas sehari-hari. Selain itu, mereka bisa mengancam jiwanya sendiri maupun orang lain.

Tingginya jumlah penderita menjadikan skizofrenia berada di posisi terbanyak dari seluruh gangguan kejiwaan yang dirawat di RS milik pemprov itu.

Lila menyebutkan, pengobatannya membutuhkan keteraturan. Jika tidak, gangguan tersebut berisiko kambuh.

''Skizofrenia sama seperti penyakit diabetes atau hipertensi. Obatnya harus terus-menerus,'' paparnya. (ika/c15/dio/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler