jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendorong Prabowo Subianto berbicara kasus penculikan aktivis 1998 yang dituduhkan kepadanya. Terlebih, saat ini media kembali mengungkap ihwal keberadaan Tim Mawar, dan dikaitkan dengan kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.
Fahri lewat akun Twitter @Fahrihamzah mengatakan bahwa sekarang inilah saatnya mantan Danjen Kopassus TNI AD itu untuk berbicara mengungkap semuanya, setelah 21 tahun diam.
BACA JUGA: Kok Bisa, Sebesar Majalah Tempo Menulis Berita Langsung Menuduh ?
"Kalau saya jadi pak @prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal2 yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR pak prabowo," kata Fahri dalam akun Twitter-nya sebagaimana dilihat JPNN.com, Selasa (11/6).
BACA JUGA: Fahri Hamzah Khawatir dengan Masa Depan Kebebasan
BACA JUGA: Laporkan Tempo ke Dewan Pers, Eks Pentolan Tim Mawar Tuntut 4 Hal
Fahri menyarankan sebaiknya Prabowo mengundang media dalam dan luar negeri, untuk berbicara mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu.
"Sebab kisah #TimMawar yang kembali diangkat oleh media menjelang sidang MK itu membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari @prabowo padahal beliau figur yang penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar," lanjut Fahri.
BACA JUGA: Setelah ke Dewan Pers, Tim Mawar Juga Adukan Majalah Tempo ke Bareskrim
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyarankan orang dekat, termasuk yang dianggap menjadi korban ikut memberi keterangan. Meski demikian, ujar Fahri, publik juga perlu mendengar langsung dari Prabowo.
"Buat orang2 yang dekat dengan @prabowo, termasuk yang dianggap menjadi korban seperti Andi Arief, Pius, DESMON, dll yang masih hidup dapat ikut memberi keterangan. Tapi, publik perlu mendengar langsung dari prabowo yang mendapat fitnah paling banyak. Menurut saya ini waktunya," paparnya.
Dia menambahkan jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini makin banyak. "Maka adalah tugas mulia pak @prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang. Biar sejarah kita lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa," katanya.
"Saya mendengar, berkali buku pak @prabowo mau diterbitkan tetapi tidak jadi. Beliau menganggap “dia telan semua salah lembaga”. Menurut saya itu tidak fair. Bukan saja untuk pak prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang," paparnya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Itu Awal Bencana, Fatal!
Sekali lagi Fahri berujar, kalau dia menjadi Prabowo maka akan mengungkap semuanya. "Kalau saya jadi pak @prabowo maka saya akan ceritakan semua yang terjadi. Termasuk menyebut nama2 yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah dikatakan. Itu saja," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Pimpinan Tim Mawar Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers
Redaktur & Reporter : Boy