Saat Kerusuhan Pecah, 5 Orang Pendatang di Dogiyai Diselamatkan Pendeta & Guru

Selasa, 15 November 2022 – 14:45 WIB
Jenazah Iqbal, korban kerusuhan yang terjadi di Dogiyai, Papua. ANTARA/HO-Humas Polda Papua

jpnn.com, JAYAPURA - Kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11) di Dogiyai, menyisakan trauma bagi warga bukan asli Papua.

Mereka harus mencari perlindungan agar tidak jadi korban.

BACA JUGA: 2 Peleton Brimob Dikirim ke Dogiyai Papua Tengah, Memperkuat Keamanan Seusai Kerusuhan

"Ada sejumlah warga asli Dogiyai yang membantu warga non-OAP (Orang Asli Papua) hingga selamat saat kerusuhan terjadi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin.

Kamal mengatakan dari laporan yang diterimanya, M Nasir, Alif, dan Randa ditemukan di rumah milik Pastoran setelah diamankan masyarakat sekitarnya saat melarikan diri dari amukan massa.

BACA JUGA: Senjata Api Bripka Rudi Meletus Mengenai Leher Bandar Narkoba

Lukman dan Willy bersembunyi di gereja bersama dua teman lainnya, namun karena adanya informasi massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun.

Namun, dua rekannya terpisah dari mereka, sehingga tidak diketahui keberadaannya.

BACA JUGA: Bawa Celurit, Massa Pencinta Habib Rizieq Kepung Polisi yang Masuk ke Pesantren

Setelah dirasa aman, Lukman dan Willy kemudian menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi dan ditemukan seorang guru yang kemudian membawa mereka ke Simon Petrus untuk diantarkan ke Polres Dogiyai.

“Lukman mengalami kondisi luka bacok dan patah tulang di tangannya akibat dilukai salah seorang warga, sehingga masih mengalami trauma," kata Kamal.

Dia menjelaskan saat melakukan pencarian ditemukan jenazah Iqbal yang terkubur tidak jauh dari rumahnya yang sudah hangus terbakar.

Jenazahnya sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Pencarian masih dilakukan karena ada laporan lima orang belum ditemukan, yaitu Refli, Iwan, Apus, Roni, dan Joni.

"Mudah-mudahan mereka segera ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kombes Kamal.

Insiden kerusuhan di Dogiyai berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Noldi Goo, balita berusia lima tahun, Sabtu (12/11), sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo, Distrik Kamu.

Massa kemudian berupaya mengambil sopir truk yang diamankan, namun berhasil digagalkan sehingga melakukan pembakaran dan menyerang warga sipil.

Sekitar 80-an rumah warga dan enam kantor pemerintah serta dua truk ludes terbakar. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Pelaku Penistaan Agama, Mungkin Anda Kenal


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler