jpnn.com, BULELENG - Hari ketiga pelaksanaan Twin Lake Festival di Buleleng, Bali, semakin seru. Salah satunya diisi dengan parade Sapi Gerumbungan pada Jumat (5/7).
Tak pelak, tradisi agraris zaman dahulu yang disuguhkan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng di pelataran Pura Gubug Tamblingan sukses memukau wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
BACA JUGA: Jadi Tersangka, Suami Pembunuh Istri di Buleleng Belum Ditahan Polisi
Sejumlah wisatawan mancanegara yang berasal dari Prancis, Italia, Belanda dan Inggris nampak terhibur dengan atraksi Sapi Gerumbungan dari empat desa tersebut.
Namun kendati diberikan kesempatan untuk menaiki tenggala sapi gerumbungan, para wisatawan takut mencobanya.
BACA JUGA: Rumah Ibu Bung Karno di Buleleng Diusulkan jadi Cagar Budaya
BACA JUGA: Berpakaian Adat Bali, Jokowi Juga Ikut Jadi Peserta Pawai PKB 2019
Kadis Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, empat desa yang mengikuti atraksi budaya Sapi Gerumbungan ini yaitu Desa Pedawa, Desa Panji, Desa Kaliasem dan dari Buleleng.
BACA JUGA: Detik â detik Tubuh Komang Meliani Tertimpa Tiang Listrik, ya Ampuuun
"Atraksi Sapi Gerumbungan ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Buleleng," kata Sutrisna.
Oleh karena itu, kata dia, untuk tahun-tahun mendatang Sapi Gerumbungan tidak lagi dikemas dalam bentuk parade, melainkan akan dijadikan perlombaan.
“Lebih kencang lagi untuk kita promosikan, bahwa Sapi Gerumbungan merupakan ciri khas Kabupaten Buleleng,“ tambahnya.
BACA JUGA: Duta Seni Negara Sahabat Ikut Festival Pesta Kesenian Bali 2019 yang Digelar Sebulan
Ketut Wijana salah seorang peserta atraksi Sapi Gerumbungan mengapresiasi langkah pelestarian yang dilakukan Dinas Pariwisata.
"Kegiatan ini cukup bagus karena ada misi pelestarian dan mampu menarik kedatangan para wisatawan untuk berkunjung ke Buleleng," ujarnya. (bx/dik/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengendara Tertimpa Tiang Listrik, Suami dan Balita Selamat, Sang Istri Tewas
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti