jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah harus benar-benar melakukan kalkulasi yang sangat matang dalam mengambil kebijakan soal impor beras. Adanya kontrol dalam kebijakan impor beras diyakini dapat melindungi petani-petani dalam negeri. Selain itu, pengawasan juga penting dan tidak mencegah adanya permainan dari para pedagang nakal.
Hal ini dikatakan Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Beras Cipinang, Kamis (25/2).
BACA JUGA: Kabar bagus, Perumnas Siapkan 15 Ribu Flat
“Kami melihat beras impor itu ada di operasi pasar. Oleh sebab itu, kami melihat bahwa pemerintah hendaknya didalam pengadaan beras impor harus hati-hati sekali. Pemerintah harus mengecek stok-stok di Bulog yang sudah ada dan mengecek yang ada di pasar. Karena kalau ini sudah dihitung sedemikian rupa, maka pedagang-pedagang yang tak bertanggungjawab tidak berani bermain,” ujar Parlindungan.
Senator asal Sumatera Utara tersebut juga meminta agar operasi pasar yang bertujuan untuk menjaga kestabilan harga beras tidak menjadi alasan bagi pemerintah untuk terus melakukan impor beras. Faktanya, beras-beras yang ditawarkan kepada masyarakat pada kegiatan itu adalah hasil impor.
BACA JUGA: Pertamina Akan Bangun Rumah Sakit di Arab Saudi
“Operasi pasar memang bisa menstabilkan harga, tapi jangan silap. Kita tidak perlu terlampau tergantung kepada impor, karena menyangkut ketahanan pangan. Karena suatu saat tidak ada di negara impor itu, apa yang kita makan. Kita tidak boleh semata-mata tergantung impor. Justru kita harus memperbanyak produk lokal, kita harus ada ketahanan pangan,” tegasnya.(fri/jpnn)
BACA JUGA: Market Share Keuangan Syariah tak Capai Target
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kriteria Rumah yang Patut Dibedah
Redaktur : Tim Redaksi