Saat Umat Hindu Membantu Perayaan Lebaran

Senin, 28 Juli 2014 – 21:54 WIB
Kegiatan mengaji di Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji. Foto: Radar Malang/JPNN.com

jpnn.com - WARGA Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji, memang beragama Hindu. Namun, nuansa Ramadan di kampung tersebut sangat kental terasa.

Dari sudut Masjid Darussalam, Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji, suara mengaji anak-anak terdengar merdu. Kadang-kadang, suara itu tidak beraturan, menandakan kalau ada di antara mereka yang salah melafalkan ayat-ayat suci Alquran.

BACA JUGA: Iyum, Berharap Ada Keajaiban Saat Lebaran

Suara itu berasal dari anak-anak TPQ Darussalam. ”TPQ ini berdiri sejak satu tahun lalu. Tidak ada masalah, karena umat Hindu di sini sangat toleran. Begitu juga dengan umat Islam,” kata Mulyono, 32, guru ngaji TPQ Darussalam kepada Radar Malang (JPNN Grup).

Dari balik jendela masjid, juga dirasakan nuansa Islam yang kental di dusun ini. Banyak penduduk setempat yang hilir mudik menghantar makanan kepada para tetangga mereka dan melintas di depan masjid.

BACA JUGA: Tenggang Rasa Berbuah Panen Penghargaan

Ternyata, di dusun ini, sepuluh hari sebelum Lebaran tiba, umat Islam sudah mulai sibuk hantar makanan kepada para tetangga. Tidak hanya bagi tetangga yang muslim, tapi juga bagi umat Hindu yang memang mendominasi di dusun ini.

Salah satu rumah yang sibuk menyiapkan makanan kala itu adalah rumah Bambang Sunyoto, 43. Di dapur yang berdinding bambu ini, asap tidak henti-hentinya mengepul. Ketika itu, selain Tamiani, 40, istri Bambang, ada enam orang yang sibuk mempersiapkan makanan untuk dihantar ke para tetangga.

BACA JUGA: Sebulan Buat 60 Eksperimen Daratkan Robot di Mars

Jumlah tetangga yang dihantar makanan oleh Bambang sebanyak 70 rumah. Menariknya, 36 rumah yang dituju merupakan rumah milik umat Hindu. Bambang mengatakan, dihantarnya makanan kepada tetangga yang juga Hindu ini agar kerukunan terpupuk sesama tetangga.

”Jadi, kita tidak pilih-pilih. Intinya, 70 rumah terdekat kita kasih, dan setengahnya memang Hindu,” kata Bambang.

Menurut Bambang, hantar makanan menjelang Lebaran memang sudah menjadi tradisi di Karangtengah. Jumlah yang dihantar pun tergantung kemampuan ekonomi umat Islam yang menggelar selamatan itu. ”Ada yang dua puluh, lima puluh, hingga seratus, tergantung orangnya,” imbuhnya.

Menariknya lagi, selain yang dihantar makanan adalah tetangga Bambang yang beragama Hindu, yang ikut membantu keluarga Bambang mempersiapkan makanan juga ada umat Hindu. Dari enam orang yang membantu, tiga di antaranya beragama Hindu. Mereka murni membantu Bambang tanpa bayaran.

Suparmi, salah seorang umat Hindu yang membantu Bambang mengatakan, sejak pukul 07.00, dirinya datang ke rumah Bambang untuk mempersipkan hantaran makanan.

Setiap tahun, Suparmi selalu membantu Bambang untuk menyiapkan hantaran makanan jelang Lebaran. ”Karena kalau saya ada acara, orang sini juga bantu. Makanya gantian sekarang saya yang bantu,” paparnya.

Sementara itu, Sukarni, 40, umat Hindu lain yang mendapatkan hantaran makanan dari rumah Bambang mengaku senang dengan kerukunan yang terpupuk di dusunnya. ”Kita senanglah, karena saat selamatan, kita tidak pernah membeda-bedakan agama,” jelasnya.

Saat Lebaran tiba, meskipun momen ini merupakan hari kemenangan umat Islam, namun umat Hindu juga ikut merayakan dengan cara ikut ngelencer ke rumah-rumah umat Islam.

Mulyono, 32, tokoh agama Islam di Dusun Karangtengah mengatakan, saat Lebaran, memang mayoritas umat Hindu juga ikut silaturahmi. Budaya mengunjungi inilah menurut Mulyono menjadikan Karangtengah selalu rukun. ”Coba Lebaran ini Anda ke sini, pasti ramai umat Hindu juga ikut ngelencer,” jelasnya.

Yang dikatakan Mulyono tersebut dibenarkan oleh Mangku Rudi Suhartono, tokoh agama Hindu. Menurutnya, dirinya dan sejumlah umat Hindu di Karangtengah secara rutin mengunjungi rumah-rumah umat Islam saat Lebaran. ”Kita mengucapkan selamat pada mereka,” katanya. (riq/c1/abm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Ada Perwira Indonesia Tampil di Jalur Gaza


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler