jpnn.com, MOTEGI - Secara matematika ada lima pembalap yang masih berpeluang merengkuh gelar juara MotoGP 2017. Namun, hanya dua di antaranya yang menjadi kandidat terkuat: Marc Marquez (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso (Ducati). Di MotoGP akhir pekan ini, Dovi punya peluang memangkas jarak poinnya dari Marquez.
Lay out sirkuit Motegi punya keberpihakan kepada Ducati di masa lalu. Pada 2005-2007 Loris Capirossi menyabet kemenangan tiga tahun secara beruntun. Plus satu victory lainnya pada 2010 saat Casey Stoner masih begitu tangguh di atas Desmosedici.
BACA JUGA: Tiga Pekan yang Akan Menyiksa Valentino Rossi
Saat ini, Dovizioso membawa Ducati menjadi penantang terkuat dalam perburuan gelar juara untuk kali pertamanya sejak era Stoner. Dia memang belum pernah menang di Motegi di kelas MotoGP. Tapi 2004 silam mantan rider Repsol Honda itu pernah meraih satu kemenangan di Motegi di kelas 125 cc.
Selain itu, rider 32 tahun tersebut sudah dua kali finis podium di Motegi. Salah satunya tahun lalu saat finis runner up. Catatan lumayan lainnya, adalah dua kali meraih pole position di trek sepanjang 4,8 kilometer itu. ''Motegi adalah sirkuit yang spesial, salah satu favorit saya,'' ucap Dovi dilansir Crash. Karakter sirkuit ini, jelasnya, memiliki titik pengereman yang kuat dengan dominasi empat trek lurus dan beberapa tikungan cepat.
BACA JUGA: Jelang MotoGP Jepang, Marc Marquez di Atas Angin
''Saya cukup percaya diri karena selalu mendapat hasil bagus di sini (Motegi) di MotoGP,'' tambah Dovi yang sudah mengoleksi empat kemenangan sepanjang musim ini.
Di sisa empat seri terakhir, juara dunia kelas 125 cc 2004 tersebut berambisi menjegal Marquez merengkuh gelar juara dunianya yang keempat di MotoGP. General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna masih yakin, di empat seri terakhir Dovi berpeluang bertarung dengan Marquez. Menurutnya, Marquez adalah pembalap yang selalu mengambil risiko besar demi mendapatkan hasil maksimal.
BACA JUGA: Jelang MotoGP Jepang, Rossi Latihan dengan Rem Jempol
Dengan jarak 16 poin yang terbilang tipis, rider 24 tahun tersebut bakal bertarung habis-habisan dan tidak akan ragu mengambil risiko lebih besar lagi. ''Dengan terus memberikan tekanan kepadanya, kita akan melihat dia melakukan kesalahan,'' tandasnya. (cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andrea Dovizioso Ogah Prediksi Akhir MotoGP
Redaktur & Reporter : Adek