Saatnya Inter Milan Menepuk Dada

Kalahkan Panathinaikos Dua Gol Tanpa Balas

Kamis, 18 September 2008 – 12:01 WIB
ATHENA - Inter Milan selalu kalah di laga pertama Liga Champions dalam dua musim terakhirTapi, musim ini beda! Di bawah besutan pelatih Jose Mourinho, Nerazzurri -julukan Inter- tidak lagi kalah

BACA JUGA: Rosella Sensi, Murka di Kamar Ganti

Mereka sukses menggebuk tuan rumah Panathinaikos 2-0 (1-0) di Stadion Olympic, Athena, kemarin (17/9).

Tak pelak, Presiden Inter Massimo Moratti langsung memuji raihan positif itu
Menurut Moratti, laga di kandang Panathinaikos tidaklah mudah

BACA JUGA: Puyol Tembus Caps 400

Buktinya, Inter yang leading pada menit ke-27 lewat Amantino Mancini dipaksa lebih banyak memperkuat barisan pertahanan hingga akhir babak pertama karena gencarnya serangan tuan rumah yang memburu gol balasan


Tekanan Panathinaikos tak berhenti hingga pertengahan babak kedua

BACA JUGA: AS Roma Berduka

Tapi, Inter dengan cerdik mampu mengendalikan tempo, bahkan mencetak gol kedua lewat penyerang pengganti Adriano pada menit ke-85Statistik juga menunjukkan, Nerazzurri tampil lebih efektif dan efisien karena unggul dalam penguasaan bola sekalipun terkesan lebih banyak ditekan sepanjang pertandingan.

''Saya melihat bagaimana mental pemain kami berbicara dalam situasi itu,'' kata Moratti kepada Football Italia''Mourinho dan para pemain menunjukkan bahwa mereka tangguh meskipun dalam situasi terdesakSaya bahagia dengan hasil ini,'' imbuh owner Inter tersebut.

Pujian big boss membuat Mourinho bisa menepuk dadaMemang, laga kemarin ingin dijadikan The Special One, julukan Mourinho, untuk menunjukkan kemampuannya sebagai pelatih yang dibutuhkan InterTak sekadar track record sebagai pelatih jempolan, tapi juga pembawa perubahan signifikan

''Saya berusaha mengubah mental tim ini (Inter Milan, Red)Kualitas pemain kami lebih baik daripada Panathinaikos Jadi, tidak ada alasan kami tidak bisa menang di Athena,'' ujar Mourinho seperti dikutip EARTHtimes.

Pelatih yang sukses mengantarkan Porto juara Liga Champions edisi 2004 itu makin puas karena timnya menang bukan karena keberuntungan atau mendapat hadiah penalti di menit-menit akhir pertandingan

''Seluruh pemain melakukan tugasnya dengan baikPerlu diingat bahwa laga diadakan di Athena, sebuah tempat yang tidak dekat dengan rumah kami,'' jelas pelatih yang dikenal piawai menebar psywar kepada lawan itu (dns/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayden dan Melandri Tak Sabar Akhiri Siksaan MotoGP 2008


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler