Sabam Sirait Guru Bangsa, Menjalani Politik Hingga 7 Presiden

Kamis, 30 September 2021 – 22:58 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melayat mendiang Sabam Sirait di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut almarhum Sabam Sirait guru politik bagi bangsa Indonesia.

Kiprah pendiri PDI Perjuangan itu di panggung politik Tanah Air sangat mumpuni.

BACA JUGA: Begini Doa Presiden Jokowi Saat Melayat Mendiang Sabam Sirait

Tercatat, mampu berpolitik bersama tujuh presiden Indonesia, mulai Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo.

Menunjukan bahwa sosok Sabam Sirait merupakan pelintas batas waktu politik Indonesia.

BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Ingatkan Soal Gagasan Kapolri Rekrut Novel Baswedan Cs

"Politikus lain boleh datang dan pergi. Ada yang hanya satu periode kepemimpinan presiden, atau ada juga yang hanya bisa bertahan beberapa tahun."

"Namun tidak demikian dengan Sabam Sirait. Keberadaannya di tujuh kepemimpinan presiden membuktikan kiprah politiknya tidak lekang oleh waktu."

BACA JUGA: Anak Buah Yusril Ingatkan Mahfud MD Bukan Pengamat, tetapi Menko Polhukam

"Sekaligus menunjukan bahwa pemikiran dan kiprahnya senantiasa dibutuhkan oleh bangsa," ujar Bamsoet usai melayat ke rumah duka di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (30/9).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, lahir di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara, 13 Oktober 1936, Sabam Sirait merupakan penerima Bintang Mahaputra Utama.

Hal ini tidak lepas dari berbagai pengabdian yang pernah dia lakukan.

Antara lain, sebagai anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, anggota DPR RI periode 1973-1982, anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993, anggota DPR RI periode 1992-2009, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-sekarang.

"Di kepartaian, Sabam Sirait pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1963-1967, Sekjen Parkindo 1967-1973, dan merupakan penandatangan deklarasi pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), 10 Januari 1973."

"Dia bahkan menjadi Sekjen PDI tiga periode, yakni 1973-1976, 1976-1981, dan 1981-1986."

"Sabam juga turut mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), September 1998. Dia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI-P 1988-2008," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan Sabam tidak hanya aktif memperjuangkan tegaknya demokrasi dan kemanusiaan di dalam negeri.

Sosok Sabam Sirait juga aktif memperjuangkan hal serupa di dunia internasional.

Ditunjukkan dengan sikapnya mendukung kemerdekaan negara Palestina.

"Saya termasuk pengagum keteguhan prinsip berpolitik yang diajarkan Pak Sabam."

"Para pemuda yang ingin dan sedang terjun di dunia politik, harus terlebih dahulu membaca biografi dan mempelajari perjalanan hidup Pak Sabam Sirait."

"Sehingga tidak menjadi politikus pragmatis ataupun politikus musiman," pungkas Bamsoet.(**/JPNN)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler