jpnn.com - MEDAN - Saddam alias Agam (55) tewas bersimbah darah dengan 6 luka bacok di dalam gubuknya di samping rel Jalan Bakaran Batu II, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Medan, Sabtu (17/5) pagi. Sementara itu, AN (15), teman tidurnya ikut menghilang.
Penemuan jasad pria paroh baya tersebut pertama kali diketahui boru Simangunsong (55), warga sekitar. Saat memanggil AN berulang kali dan tak ada sahutan, wanita paroh baya itu memilih masuk ke dalam gubuk. Ketika itu pula Boru Simangunsong menemukan Agam sudah tergeletak tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah.
"Aku mau memanggil si AN itu, mau meminta tolong mengangkat sisa-sisa nasi yang sudah kukumpulin. Karena si AN itu sering tidur di situ setahu ku. Pas kulihat, sudah mati si Agam di dalam. Langsung kukabarin sama orang lain yang di situ," katanya.
BACA JUGA: Tak Punya Uang, Ngeseks dengan PSK Bermodal Pisau
Kabar tewasnya Agam membuat petugas Polsek Medan Area turun ke lokasi kejadian bersama tim Identifikasi Polresta Medan. Warga sekitar pun langsung ramai di sekitar lokasi begitu mendapat kabar adanya korban pembunuhan.
Setelah melakukan oleh TKP, diketahui korban tewas setelah menderita 6 luka bacokan di bagian kepala, leher, punggung, lengan kiri dan telinga. Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya sebilah parang pemotong daging tak jauh dari jasad korban.
Usai melakukan olah TKP, jasad korban yang mengenakan singlet abu-abu, celana panjang hitam dan mengenakan kaos kaki hitam dibawa ke RSU dr Pirngadi Medan guna kepentingan autopsi.
Kepala Lingkungan VII Kelurahan Sei Rengas, M Rusli (55) yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan jika pria yang ditemukan tewas tersebut sudah puluhan tahun tinggal di pinggiran rel.
"Sudah lama ya dia tinggal disitu, sudah ada 20 tahun kayaknya. Dia itu biasa dipanggil Agam, keluarganya kita tidak tahu karena selama ini dia sendirian dan tidak pernah ada keluarganya di sekitar sini," terang M. Rusli.
Berdasarkan beberapa warga di sekitar lokasi kejadian menduga korban dibunuh teman tidurnya berinisial AN. Dugaan itu diperkuat dengan hilangnya AN pasca kematian Agam.
"AN aku duga pelakunya bang, karena tadi malam mereka memang sempat cek-cok. Memang mereka sering bertengkar bang," kata tetangga korban, Kartini Boru Hutabarat (52).
Dikatakannya, pasca terjadinya pembunuhan terhadap korban, AN pun tidak terlihat lagi di sekitar lokasi gubuk yang berada di samping rel kereta api tersebut. "Lihat sajalah bang, tak ada lagi si AN di lokasi kejadian ini," ujarnya.
Sementara Rahmad (45) warga sekitar mengatakan jika korban sering tidur bersama anak-anak remaja di gubuknya. Bahkan AN yang diduga pelaku pembunuhan Agam termasuk yang paling sering tidur bersamanya di gubuk tersebut.
"Memang dia sering bawa anak laki-laki kesitu ya, termasuk si AN itu. Dia memang hampir tiap hari tidur di situ. Kalau kabar-kabarnya ya di situ tempat-tempat sodomi lah, cuma warga tak begitu peduli kali," terang pria yang mengenakan lobe ini.
Muncul pula dugaan dikalangan warga sekitar jika korban dibunuh lantaran pilih kasih karena Agam sering membawa remaja pria lain ke dalam gubuk. "Mungkin cemburu lah si AN itu, karena dia merasa sudah lama kenal sama si Agam tapi si Agam malah membawa anak-anak lain ke situ. Itu membuat dia merasa tersaingi lah kurasa," tambah boru Simangunsong yang turut dimintai keterangan oleh polisi.
Di sekitar lokasi kejadian tampak pula Wakapolresta Medan AKBP Jusuf Naibaho bersama Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra, SIK. Keduanya ini tampak memperhatikan sekitar lokasi kejadian yang juga dijadikan sebagai penampungan gelas-gelas plastik sisa air mineral.
Ketika dikonformasi, Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra, SIK mengatakan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Ada 6 luka bacokan yang kita temukan," kata Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra.
Dikatakannya, pihaknya juga telah mengumpulkan beberapa alat bukti di lokasi kejadian. "Ada beberapa alat bukti yang kita amankan seperti parang yang bersimbah darah, pakaian korban, bong alat hisap sabu dan sabu-sabu," bebernya.
Dijelaskannya, korban selanjutnya diboyong ke Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan guna dilakukannya otopsi. "Beberapa saksi dari tetangga korban kita bawa juga ke Polsek untuk diperiksa," ujarnya. (wel/bd)
BACA JUGA: Perempuan Tikam Dada Sendiri di Depan Kantor Polisi
BACA JUGA: Modus Baru Perampasan Motor, Libatkan Perempuan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Transaksi Seks di Mobil, Tiga Wanita Diringkus Pol PP
Redaktur : Tim Redaksi