Sering Transaksi Seks di Mobil, Tiga Wanita Diringkus Pol PP

Sabtu, 17 Mei 2014 – 23:14 WIB

jpnn.com - PADANG - Tiga wanita malam yang tengah asyik menunggu pelanggan di atas mobil pribadi, Sabtu (17/5) dinihari diciduk oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang di Jalan Diponegoro, Kecamatan Padang Barat. Satu dari tiga wanita tersebut, diketahui memiliki anak berusia seminggu dan masih menyusu.

Penangkapan terhadap ketiga wanita malam tersebut bermula dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas transaksi maksiat di atas mobil pribadi. Diduga, operasi ini telah bocor karena saat petugas sampai di lokasi, tidak beberapa lagi mobil pribadi itu yang beroperasi.

BACA JUGA: Mayat Ibu Guru Ditemukan Tanpa Celana

Saat petugas datang ke lokasi, para sopir dan penumpang mobil pribadi yang rata-rata diisi oleh wanita bispak (bisa pakai) ini langsung kocar-kacir. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dan para wanita malam serta pengemudi sopir pribadi tersebut.

”Akhirnya kita berhasil mengamankan tiga wanita malam dan langsung kita gelandang ke Mako Pol PP,” kata Kasi Trantib, Amrizal Rengganis, kemarin.

BACA JUGA: Polisi Meregang Nyawa di Diskotik Taman Sari

Dalam pemeriksaan, satu dari dua wanita malam itu menangis dan memohon untuk tidak dikirim ke Panti Rehabilitasi Sukarami, Solok. Dia mengaku masih menyusui seorang anak yang berusia belum sampai seminggu. Sementara, dua wanita lainnya langsung dikirim karena sudah lebih dari dua kali ditangkap.

”Dia mengaku saat ini anaknya masih erat menyusu dan tidak tega meninggalkannya,” papar Rengganis.

BACA JUGA: Guru Tari Ditemukan Tewas Tanpa Celana

Dijelaskannya, wanita itupun dilepaskan dengan pertimbangan kemanusiaan setelah disuruh membuat surat perjanjian yang diketahui oleh orangtuanya.

”Kita lepaskan dia dengan alasan masih menyusui anak, tapi kalau tertangkap sekali lagi, tidak akan ada ampun,” ungkapnya.

Sementara itu, RT (26), wanita yang tidak jadi dikirim tersebut mengatakan, tidak ada pekerjaan lain yang dilakoninya saat ini. Makanya, saat diajak oleh temannya untuk menjadi cewek panggilan, dia tidak menolak karena hasil yang didapat sangat lumayan.

”Sekali di booking itu saya dapat Rp 500 hingga Rp 600 ribu, itu cukup untuk beli susu anak saya dan make-up,” jelasnya.

RT sendiri berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, karena saat ini dia merasa sudah membuat susah orangtua. ”Saya tidak akan lakukan itu lagi pak,” pungkas RT sembari tertunduk.(ag)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepikiran Biaya Persalinan, Kuli Bangunan Gasak Laptop hingga Gabah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler