jpnn.com - Pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Partai Nasional Demokrat (Nasdem) melakukan safari ramadan ke lima pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur. Safari ramadan dilakukan tiga hari pada Jumat hingga Minggu (16/6-18/6).
Lima pondok pesantren yang menjadi tujuan adalah Ponpes Langitan Tuban, Tebuireng Jombang, Al Hikam Malang, Al Qodiri Jember dan Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.
BACA JUGA: Ini Pesan Kasal Saat Safari Ramadan di Lanal Mataram
"Safari Ramadan adalah agenda rutin Partai Nasdem setiap bulan suci Ramadan," kata fungsionaris DPP Partai Nasdem Effendy Choirie dalam siaran persnya.
Lebih lanjut dikatakannya, maksud dan tujuan safari ramadan untuk membangun tali silaturahmi Nasdem dengan ulama pengasuh ponpes sekaligus memperkuat kebersamaan dalam konteks pembangunan politik kebangsaan.
BACA JUGA: Panglima TNI: Rumah Saya Sekarang Sudah Hilang
"Sebagai partai nasionalis, Nasdem juga perlu mendengar masukan dan saran para ulama terhadap dinamika politik ke-Indonesiaan dalam hubungannya dengan konsep keberagaman," jelas Effendy.
Dia menambahkan, safari ramadan juga bertujuan mendapatkan tabaruk dan i'tibar dari ulama pendahulu sebagai spirit bagi Partai Nasdem, sekaligus mensinergikan pemikiran dan gerakan universal para ulama untuk dijadikan referensi dalam membangun Partai Nasdem ke depan.
BACA JUGA: Saat Keceriaan 6 Santri di Bekas Galian Berubah Petaka
"Ulama adalah soko guru bagi kemerdekaan RI, benteng NKRI dan perekat bagi persatuan dan kesatuan bangsa sejak negeri ini merdeka hingga saat ini dan masa mendatang," kata pria yang akrab disapa Gus Choi ini.
Pondok Pesantren Langitan Tuban Jawa Timur adalah tempat pertama tujuan safari ramadan yang dilakukan pengurus DPP dan DPW Jatim Partai Nasdem, Jumat (16/6). Rombongan pengurus Partai Nasdem yang dipimpin Effendy Choirie diterima langsung oleh Kiai Haji Ubaidilah Faqih, anak tertua almarhum Abdullah Faqih.
Dalam pertemuan tersebut mereka sempat membicarakan kebangsaan dan bagaimana menjaga bangsa. KH Ubaidilah Faqih yang akrab disapa Gus Ubed ini menyatakan keprihatinan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Di antaranya munculnya kelompok atau aliran keras yang berusaha memecah NKRI dengan isu agama.
Mengatasi kondisi bangsa saat ini menurut Gus Ubed tidak cukup hanya dengan akal dan pikiran. Perlu dilakukan zikir lebih banyak dan melibatkan kiai terutama kiai kampung yang tidak terkenal karena doa mereka mujarab.
Peran kiai tidak boleh diabaikan dalam kehidupan berbangsa sekarang ini. Sebab sejak dulu para kiai juga ikut berjuang dan mendirikan bangsa ini. "Saya mengucapkan terima kasih, apalagi di bulan puasa seperti ini, terima kasih," kata Gus Ubed. KH Ubaidilah Faqih juga sempat mendoakan bangsa, sebelum rombongan pengurus Partai Nasdem berpamitan.
Sementara saat Effendy Choirie menyampaikan salam dari Surya Paloh, Gus Ubed juga mengaku pernah bertemu Ketua Umum Partai Nasdem itu saat masih muda. "Beliau juga khusus berpesan pada saya agar moderat saja," kata Effendy.
Ponpes Langitan Tuban adalah salah satu pondok pesantren tertua berdiri tahun 1892 yang masih mempertahankan ketradisionalannya (salaf). Sejumlah ulama terkenal seperti KH Syaikhona Kholil, KH Hasyim Azari, dan KH Mustofa Bisri adalah lulusan ponpes tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi, 6 Santri Tewas Tenggelam di Bekas Galian
Redaktur : Tim Redaksi