Safari Ramadan, Panglima TNI - Kapolri Akui Butuh Ulama

Kamis, 31 Mei 2018 – 21:29 WIB
Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi (kiri) saat mengikuti safari Ramadan bersama Panglima TNI Marsekal Haji Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian di Polrestabes Surabaya, Kamis (31/5). Foto: MDHW

jpnn.com, SURABAYA - Panglima TNI Marsekal Haji Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian membuktikan bahwa situasi Surabaya sudah aman pascaaksi terorisme beberapa waktu lalu.

Hadi dan Tito menunjukkannya dengan menggelar safari Ramadan di Polrestabes Surabaya, Kamis (31/5).

BACA JUGA: Panglima TNI - Kapolri Digelari Raja Penjaga NKRI

Dalam kesempatan itu, Hadi memuji gerak cepat Polri dalam menjaga kondusivitas pascateror di Mako Brimob, Surabaya, Sidoarjo, dan Riau.

"Semua daerah, termasuk Surabaya, sudah aman terkendali. Ini semua berkat kehebatan Pak Tito dan jajarannya," tutur Hadi.

BACA JUGA: Oknum Polisi Terpapar Ideologi Terorisme Itu sudah Diamankan

Dia juga tidak mengesampingkan peran ulama dan tokoh masyarakat yang turut memulihkan situasi.

Oleh karena itu, Hadi berharap sinergisitas aparat keamanan dengan ulama dan tokoh tetap terjaga.

BACA JUGA: TNI AL jadi Tulang Punggung Pertahanan Maritim Indonesia

"Jika seluruh komponen bangsa bersatu, maka dapat dengan memudah memerangi terorisme," ungkap Hadi.

Sama seperti safari Ramadan sebelumnya, Hadi dan Tito kompak datang bersamaan.

Hadi datang didampingi istrinya, Nanny Hadi Tjahjanto. Acara itu juga dihadiri beberapa figur penting.

Di antaranta, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kabag Humas Pemkot Surabaya Mohammad Fikser, Gubernur Jatim Soekarwo, dan sejumlah anggota Forkopimda Jatim.

Tito juga membenarkan peran ulama dan tokoh masyarakat sangat signifikan dalam pemberantasan terorisme.

Menurut dia, tanpa peran ulama, aparat keamanan akan sulit menjaga NKRI.

Sementara itu, Sekjen Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) Hery Haryanto Azumi mengungkapkan, safari Ramadan Panglima TNI-Kapolri bersama ulama ini akan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

“Bangsa akan aman dan nyaman jika ulama dan umara bersatu,” ujar Hery.

Di sisi lain, salah satu alim ulama, Ali Maschan Musa, berharap Ramadan dijadikan momentum menyatukan bangsa.

“Ramadan jangan dikotori dengan aksi-aksi yang dapat mengotori kesucian Ramadan,” kata Ali. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Terorisme, Panglima TNI Minta Elemen Bangsa Bersatu


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler