jpnn.com, JAKARTA - Sahabat Polisi Indonesia (SPI) bersama Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas mendorong adanya kenaikan gaji anggota Polri.
Kenaikan gaji anggota Polri itu mencuat dalam diskusi virtual yang digelar SPI bersama Kompolnas dan The Hoegeng Institute.
BACA JUGA: TNI-Polri Datangi Sejumlah Kiai Pascainsiden Desa Wadas, Ada Apa?
Ketua Umum SPI Fonda Tangguh menilai ulah segelintir oknum polisi yang merusak citra Polri, salah satunya dipicu rendahnya gaji mereka.
"Gaji polisi saya pikir kurang berimbang dengan tanggung jawab besar yang dipikulnya," kata Ketua Umum SPI Fonda Tangguh di sela-sela webinar di Jakarta, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: 3 Terduga Teroris Ini Bersiap Menyerang, EP Sudah Masuk ke Markas Polisi di Riau
Oleh karena itu, SPI berupaya mendorong peningkatan kesejahteraan polisi melalui kenaikan gaji, khususnya di level bintara dan tamtama.
Fonda berpendapat kebijakan itu diperlukan lantaran gaji polisi dinilai masih rendah bila dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
BACA JUGA: Soal Kasus Briptu Christy, Saiful Anam Singgung Kapolri, Pakai Kata Liar
"Kenaikan gaji polisi tentunya bakal linier dengan peningkatan kinerja aparat kepolisian," ucapnya.
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti sependapat dengan SPI.
Dia menilai kehidupan keluarga polisi terutama pada level bintara dan tamtama perlu mendapat perhatian pemerintah.
Menurut Poengky, publik hanya melihat satu sisi gaya hidup oknum polisi yang bermewah-mewahan, padahal tidak diketahui sumber kekayaannya dari mana.
Di sisi lain, Poengky menyebut banyak polisi yang mengais rejeki tambahan dari pekerjaan yang halal, seperti berdagang bahkan ada yang menjadi pemulung.
Dia menilai pekerjaan sampingan itu dilakukan sebagian anggota Polri demi menutupi kebutuhan hidup keluarga akibat tidak mencukupinya gaji dari negara.
BACA JUGA: Batu Andesit Harta Karun Desa Wadas? Begini Kata Ahli Geologi
"Kami berharap kesejahteraan polisi ditingkatkan. Setidaknya, ada kenaikan tunjangan bagi polisi," ujar Poengky Kompolnas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Hoegeng Institute Arief Dwi Prasetyo menilai kenaikan gaji polisi tidak bisa begitu saja dilakukan.
Arief mengatakan usulan itu perlu dikaji lebih mendalam, baik soal waktu dan berapa persentase kenaikan gaji yang dibutuhkan.
BACA JUGA: AP Keluarkan Pistol saat Akan Ditangkap Polisi, Dia Ternyata
Dia pun mengimbau pejabat Polri meneladani sikap mantan Kapolri Hoegeng yang biasa hidup sederhana.
“Baginya (Hoegeng, red), tugas polisi adalah tugas yang mulia meski tidak bisa memberikan penghasilan yang besar," ujar Arief. (fat/adk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam