Saham KRAS Laku Keras

Investor Asing Panen Besar

Kamis, 11 November 2010 – 10:20 WIB

JAKARTA  - PT Krakatau Steel, Tbk, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI)Seolah tidak peduli adanya upaya hukum dari para ekonom yang melaporkan ke pengadilan karena terindikasi korupsi, perusahaan baja itu resmi menjadi emiten dengan kode KRAS, kemarin, dan langsung memesona dengan kenaikan 49,41 persen.

Dari kenaikan signifikan itu pihak asing meraup untung karena melakukan penjualan besar-besaran sampai dengan penutupan kemarin

BACA JUGA: Semen Gresik Raih SNI Award 2010

Investor asing langsung menjual 316.129.500 saham dengan total nilai Rp 378,693 miliar
Jumlah saham yang dilepas asing hari ini setara dengan 2 persen dari total saham KRAS.

Setelah aksi jual borongan itu, kepemilikan asing tersisa 788.120.500 saham atau setara dengan 5 persen dari total saham KRAS

BACA JUGA: PLN Turunkan Pasukan Berani Mati

Broker yang tercatat menjual saham KRAS paling banyak adalah PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS) sebanyak 273.700 lot, PT Bahana Securities (DX) 130.272 lot dan PT JP Morgan Securities Indonesia (BK) 116.960 lot.

KRAS mencatatkan 15.755.000.000 saham
Porsi saham publik sebanyak 3.155.000.000 saham atau sekitar 20 persen dari total saham perusahaan

BACA JUGA: Efek Obama Berlanjut di IHSG

Investor domestik memperoleh bagian 13 persen atau sebanyak 2.050.750.000 saham senilai Rp 1,743 triliunPorsi investor asing sebesar 7 persen atau sebanyak 1.104.250.000 saham senilai Rp 938,612 miliar.

Perjalanan KRAS di hari pertama listingnya dibuka dengan harga Rp 850 dan 2 menit kemudian langsung melesat menjadi Rp 1250Sesaat kemudian stabil di level Rp 1100 sebelum akhirnya ditutup tengah hari pada angka Rp 1230.

KRAS mengakhiri hari pertama yang indah dengan menguat Rp 420 (49,41 persen) ke level Rp 1270 dengan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 1,991,645,395 dari hasil penjualan 3,315,274 lot"Kami sangat berbangga dan berterimakasih atas respon masyarakat yang tinggi terhadap upaya go public perusahaan ini," kata Direktur Utama PT KS, Fazwar Bujang, usai menyaksikan pembukaan listing, kemarin.
   
Dengan pencatatan di BEI, kata Fazwar, KS semakin optimis menatap masa depan karena akan memanfaatkan dana hasil IPO itu untuk mengoptimalkan semua rencana perusahaan?Secara umum kita akan berusaha terus supaya kinerja meningkatSecara bertahap kita juga akan memprivatisasikan anak anak usaha kitaAda 10 anak usaha, bertahap mulai tahun depanSaya sudah menginstruksikan kepada seluruh anak usaha agar mereka bersiap,? ungkapnya.

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar yang juga mengawal listing perdana KS mengatakan, pihaknya memerioritaskan untuk memperbesar kepemilikan investor domestik terhadap saham yang beredar"Bahwasanya perlu dipercepat porsi domestik, jadi pertimbangan kitaKarena gairah domestik tinggi dan kemampuan investor kita tinggi, wah bagus sekali," ucapnya
      
Adapun kepemilikan saham oleh asing, kata Mustafa, untuk pemicu semangat bahwa asing pun berminat dan berani tanam modalnya pada perusahaan yang berproduksi di Cilegon, Banten, itu"Itu adalah pentingBukan kita seakan akan hanya mau menjual tapi semua itu dalam rangka go international, go global, bahwa perusahan kita tidak hanya bergerak di dalam negeri saja tapi luar negeri pun berminat dan kita punya jaringan lebih luasWorld class company," paparnya.
   
Mustafa mengaku menghargai pendapat para ekonom yang meminta agar listing KS ditunda karena terindikasi korupsi dan manipulasi"Saya kira dengan begini beliau sudah tahu sendiri yah, mohon lah pengetian beliau-beliau kita hargai semua pemikiran pemerhati, tapi untuk kebaikan ke depanSaya menghargai pemikiran senior-senior," tuturnya.
   
Pengamat pasar modal, Yanuar Rizky, sudah memerkirakan penjualan di hari pertama listing KSSesuai dugaan, terjadi peningkatan harga tinggi kemudian penjualan besar-besaran oleh pihak asing"Sudah kelihatan, mereka goreng-goreng sendiri untuk keuntungan sendiri," ucapnya.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akibat Merapi, Garuda Rugi Rp 1,29 Miliar per Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler