JAKARTA - PT Garuda Indonesia berpotensi mengalami kerugian hingga Rp1,296 miliar per hari akibat terhentinya penerbangan ke Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta yang ditutup lantaran dampak letusan Gunung MerapiPadahal dalam sehari, Garuda memiliki 10 kali penerbangan dengan tujuan Jogja.
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar menjelaskan, 10 kali penerbangan ke Jogja dalam sehari itu terdiri atas dua kali penerbangan dari Denpasar dan delapan kali dari Jakarta
BACA JUGA: Kinerja Garuda Diralat, Rugi jadi Untung
Emir merincikan, jika dalam setiap penerbangan ada 162 penumpang saja, dikalikan Rp 800 ribu untuk setiap tiket dikalikan lagi 10 penerbanganHanya saja Emirsyah juga mengatakan, potensi kerugian itu bisa ditekan karena rute penerbangan Garuda dapat dialihkan ke bandara Adi Sumarmo, di Solo
BACA JUGA: Kejar Bintang Lima, Garuda Gandeng AP II
"Tidak begitu banyak kerugiannyaBACA JUGA: Gugatan Pengadilan Tak Ganggu IPO Krakatau Steel
Saat ditanya kapan rute penerbangan ke Yogyakarta akan kembali dibuka, Emirsyah hanya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dan instruksi dari Ditjend Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub)"Kita masih menunggu instruksi dari Dirjen Perhubungan Udara kapan dibuka kembaliMemang saat ini sangat tidak memungkinkan jika dilakukan penerbangan (ke Jogja), karena debu itu kalau masuk ke dalam mesin berbahaya sekali," imbuhnya.
Sementara Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Herry Bakti S Gumay, menyatakan bahwa rute penerbangan ke bandara Adi Sicipto, Yogyakarta ditutup hingga 15 November 2010Namun menurutnya, bisa saja penutupan itu diperpanjang jika abu vulkanik masih mengancam penerbangan.
"Abu ini kan tidak bisa kita prediksi kapan bisa hilangJadi, penutupan rute penerbangan ke Yogyakarta bisa saja diperpanjangKita akan berkoordinasi terus dengan Badan Geologi dan BMKG tentang abu vulkanik ini," jelasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mustafa Usulkan IPO Garuda Awal Tahun Depan
Redaktur : Tim Redaksi