Saham Kurang Likuid, Chandra Asri Segera Right Issue

Selasa, 08 Maret 2011 – 02:22 WIB

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan hasil merger antara PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia Tbk, berencana melakukan penerbitan saham terbatas (right issue) sebanyak 15-20 persen pada tahun iniPerseroan berharap kinerja saham bisa likuid karena saham beredar saat ini baru mencapai 5 persen.

Direktur TPIA, Suryandi, mengatakan pihaknya sedang berupaya agar saham beredar lebih banyak seiring dengan serangkaian rencana ekspansi perseroan pada tahun ini

BACA JUGA: Hatta No Comment, Pertamina Minta Maaf

"Kami ingin agar saham kami lebih likuid
Sebab, dengan porsi saat ini sebesar 5 persen memang sangat kecil

BACA JUGA: Tambang dan Bank Bisa jadi Incaran

Rencananya melalui right issue
Sehingga saham publik kami"menjadi 20 " 25 persen," ujarnya, Senin (7/3).

Perusahaan bergerak di industri petrokimia itu sedang melakukan kajian mendalam sehingga belum bisa disebutkan besaran pasti termasuk dana yang ingin dihimpun

BACA JUGA: PLN Gratiskan Penambahan Daya

Suryandi mengatakan, perseroan terus berupaya meningkatkan kapitalisasi saham usai penggabungan usaha dari dua perusahaan terafiliasi secara resmi pada Januari 2011

Merjer dilakukan dengan skema pertukaran saham (share swap) senilai Rp 8,366 triliun dan menghasilkan aset USD 1,6 miliar (sekitar Rp14,4 triliun)Dalam skema pertukaran saham tersebut, Chandra Asri menjadi pihak yang melebur ke dalam Tri PolytaSatu saham Chandra Asri ditukar dengan 42 ribu saham Tri Polyta sehingga pemegang saham Chandra Asri menjadi pemegang saham Tri Polyta.

Suryandi mengatakan, selain menambah kepemilikan saham publik, right issue juga akan menambah dana bagi ekspansi perseroan di masa mendatangSehingga, penentuan waktu untuk right issue akan disinergikan dengan strategi perseroan.

Untuk sementara perseroan sudah melakukan roadshow ke berbagai kota di beberapa negara termasuk investor di dalam negeri"Roadshow kami lakukan di Hongkong dan SingapuraMereka positif terhadap perkonomian Indonesia dan juga bisnis yang kami jalani," katanya.

Perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD75 juta untuk 2011 dan USD 75-80 juta untuk 2012Capex tersebut sebagai investasi jangka menengahPerseroan juga sedang merencanakan menambah kapasitas produksi ethylene yang membutuhkan dana investasi sekitar USD 300 juta hingga 2014.

Dana tersebut akan digunakan untuk menambah kapasitas dari 600 ribu ton menjadi 1 juta ton ethylene"Penambahan kapasitas ini melihat permintaan tumbuh sekitar 6 persen-7 persen di Indonesia," tutur Suryadi.

Untuk pendanaan belanja modal"tersebut akan"menggunakan project financing dan internalMenurut Suryadi, kas perseroan saat ini sebesar USD170 jutaSelain itu, perseroan juga memiliki obligasi sekitar USD230 juta dan pinjaman bersih USD60 juta pada 2010.

Perseroan juga berencana membangun terminal tangki LPG dengan menggandeng perusahaan Singapura VopakInvestasi pembangunan terminal tangki itu sekitar USD150 jutaDiharapkan pembangunan tersebut selesai pada 2013"Chandra Asri memiliki partisipasi pada Vopak sekitar 20 persen dan Vopak menjadi mayoritasMoU sudah ditandatangani," jelasnya.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Carrefour Siap Ekspor Produk Lokal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler