jpnn.com, ADDIS ABABA - Wajah Ethiopia semakin berubah. Tak lagi maskulin dan menakutkan. Sebab, mulai Kamis (25/10) negara di Benua Afrika itu punya presiden baru. Seorang perempuan. Namanya Sahle-Work Zewde. Dia merupakan presiden perempuan pertama negara berpenduduk sekitar 35 juta jiwa tersebut.
Dalam pidato pertamanya seusai pelantikan kemarin, Zewde menegaskan bahwa perdamaian harus menjadi landasan utama Ethiopia. Dengan begitu, sejarah kelam pertikaian di negeri itu tidak lagi terulang.
BACA JUGA: Tuntut Naik Gaji, Pasukan Elite Serbu Kantor PM Ethiopia
"Ketika negara tak aman, para ibu pasti frustrasi," kata tokoh 68 tahun tersebut seperti dilansir Associated Press.
Pesan damai Zewde tersebut ditujukan kepada para anggota parlemen dan menteri. Di Ethiopia, dua unsur pemerintah itulah yang sering berselisih paham dan saling menjatuhkan. "Utamakan perdamaian. Lakukan itu demi bangsa ini," seru dia.
BACA JUGA: Pernyataan Perdana Menteri Bikin Ethiopia Gempar
Di Ethiopia, peran presiden dalam pemerintahan tidak terlalu signifikan. Sehari-hari, perdana menteri (PM)-lah yang lebih berperan.
Pembentukan kabinet dan penetapan anggaran dilakukan oleh PM. Namun, menunjuk diplomat adalah kewenangan presiden.
BACA JUGA: Ethiopia Belajar Pemilu ke Bawaslu RI
Dalam masa jabatannya, Zewde akan berpasangan dengan PM Abiy Ahmed di pemerintahan. Duet tersebut diharapkan bisa mendatangkan perubahan di Ethiopia.
Apalagi, Ahmed adalah pemimpin yang tidak alergi kepada tokoh perempuan. Pekan lalu dia baru saja membentuk kabinet yang separo anggotanya perempuan. (bil/c11/hep)
Redaktur & Reporter : Adil